#satu hati
Explore tagged Tumblr posts
Text
Bibit Unggul Dream Team Astra Honda Dibina ke Eropa, Siap Lanjutkan Dominasi di Asia
motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. Melanjutkan komitmen di arena balap, PT Astra Honda Motor (AHM) dukung 14 pebalap muda Indonesia bertalenta untuk terus semangat dan siap melesat lebih cepat dalam meraih mimpi dan menjadi juara di berbagai ajang balap sepeda motor nasional maupun internasional. Selain…
#AHRS#ahrt#Alvaro Hetta Mahendra#Andi Farid Izdihar#Arsenio Algifari#Bintang Pranata Sukma#Davino Britani#Fadillah Arbi Aditama#M Adenanta Putra#M.K Ramadhipa#mario suryo aji#Muh Badly Ayatullah Massorong#Nelson Cairoli Ardheniansyah#one heart#PT AHM#Rheza Danica Ahrens#Rheza Danica Ahrens dan Herjun Atna Firdaus#satu hati#Veda Ega Pratama#Ziven Rozul Abiy Salim
0 notes
Text
Toastmasters Satu Hati Club : 1st Meeting Year 2025

1st meeting of the Satu Hati Club Toastmasters year 2025. It is really blast to start an awesome year.
0 notes
Text
500 Siswa SMK Binaan PT WMS Dapatkan Pengalaman Langsung tentang Teknologi dan Inovasi Lewat Kunjungan Industri
TerasBiker.com – Sebagai bagian dari komitmen untuk meningkatkan kualitas lulusan SMK yang berdaya saing tinggi, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main Dealer Sepeda Motor Honda Jakarta – Tangerang kembali gelar program kunjungan industri ke Distribution Center Jatake yang di ikuti 500 siswa dari beberapa SMK binaan sepanjang Oktober 2024. Continue reading 500 Siswa SMK Binaan PT WMS Dapatkan…
0 notes
Text
Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan 0821-3108-7971

Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan vendor souvenir perusahaan Jakarta, vendor souvenir promosi kantor Jakarta, paket souvenir kantor Jakarta, ide merchandise kantor Jakarta, vendor souvenir acara kantor Jakarta Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan Pentingnya Souvenir dalam Acara Gathering Kantor Membangun Kenangan Kolektif yang Mendalam Dalam sebuah gathering kantor, souvenir bukan hanya sekedar hadiah, tetapi juga alat untuk menciptakan kenangan bersama yang abadi. Setiap karyawan yang membawa pulang souvenir dari acara tersebut akan mengingat kembali momen kebersamaan yang tercipta. Souvenir berfungsi sebagai pengingat fisik dari pengalaman emosional yang mereka rasakan selama acara. Dengan demikian, memilih souvenir yang tepat akan membantu memperkuat ikatan antar karyawan dan menciptakan memori yang akan terus dikenang.
Meningkatkan Keterikatan Antar Karyawan Gathering kantor bertujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan. Souvenir yang diberikan dengan hati-hati mampu memperkuat rasa kebersamaan ini. Souvenir tersebut menjadi simbol apresiasi perusahaan terhadap kontribusi karyawan, yang pada gilirannya, meningkatkan rasa keterikatan dan loyalitas. Dalam jangka panjang, hal ini berpotensi menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Kriteria Memilih Souvenir yang Sesuai untuk Gathering Menyesuaikan dengan Tema dan Tujuan Acara Salah satu langkah penting dalam memilih souvenir adalah menyesuaikannya dengan tema dan tujuan acara. Jika gathering bertemakan "inovasi", maka souvenir yang berhubungan dengan teknologi akan lebih cocok, seperti power bank custom atau gadget organizer. Souvenir harus mencerminkan esensi dari acara tersebut sehingga pesan yang ingin disampaikan perusahaan dapat lebih mudah diterima oleh karyawan.
Memilih Souvenir dengan Kualitas Tinggi Kualitas souvenir juga menjadi pertimbangan utama. Souvenir berkualitas tinggi tidak hanya tahan lama, tetapi juga mencerminkan standar perusahaan yang tinggi. Karyawan akan merasa lebih dihargai ketika menerima souvenir yang berkualitas baik. Selain itu, souvenir yang tahan lama akan terus mengingatkan penerimanya pada perusahaan, bahkan setelah acara berakhir. Jenis Souvenir yang Paling Diminati di Jakarta Souvenir Fungsional dengan Sentuhan Modern Di Jakarta, souvenir yang memiliki fungsi praktis namun tetap modern sangat diminati. Contohnya, tumbler stainless steel dengan desain minimalis atau agenda kulit dengan logo perusahaan. Souvenir semacam ini tidak hanya berguna bagi penerima, tetapi juga menunjukkan perhatian perusahaan terhadap detail dan fungsionalitas. Souvenir yang praktis akan lebih sering digunakan, dan ini berarti logo atau nama perusahaan akan lebih sering terlihat.
Produk Ramah Lingkungan sebagai Pilihan Populer Produk ramah lingkungan semakin mendapatkan tempat di hati masyarakat, termasuk di Jakarta. Souvenir seperti tas belanja dari bahan daur ulang atau alat tulis dari bambu menjadi pilihan yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mencerminkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan. Dengan memilih produk ramah lingkungan, perusahaan juga turut mendukung gerakan hijau yang sedang berkembang, sehingga meningkatkan citra positif di mata karyawan dan publik. Manfaat Souvenir dalam Meningkatkan Kesan Acara Menciptakan Pengalaman yang Berkesan bagi Peserta Souvenir yang dipilih dengan tepat dapat meningkatkan kesan positif dari acara gathering. Ketika peserta menerima souvenir yang berkesan, mereka akan lebih menghargai acara tersebut dan perusahaan yang menyelenggarakannya. Souvenir berfungsi sebagai elemen penutup yang manis dari seluruh rangkaian acara, memberikan sentuhan akhir yang membuat keseluruhan pengalaman terasa lengkap dan memuaskan.
Membangun Citra Positif Perusahaan Memberikan souvenir yang berkualitas dan dipilih dengan cermat juga dapat memperkuat citra perusahaan. Karyawan akan merasa bangga bekerja di perusahaan yang memperhatikan detail kecil seperti pemilihan souvenir. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada hasil kerja, tetapi juga pada kesejahteraan dan kepuasan karyawan. Dalam jangka panjang, citra positif ini akan membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik. Strategi agar Souvenir Gathering Dikenang Sepanjang Waktu Personalisasi yang Menguatkan Ikatan Emosional Salah satu cara untuk memastikan souvenir gathering kantor selalu diingat adalah dengan melakukan personalisasi. Menambahkan nama karyawan atau pesan khusus pada souvenir akan membuatnya terasa lebih pribadi dan istimewa. Personalisasi ini tidak hanya meningkatkan nilai emosional dari souvenir, tetapi juga membuat karyawan merasa lebih dihargai dan diakui.

Pengemasan Kreatif yang Memikat Perhatian Pengemasan juga memainkan peran penting dalam membuat souvenir lebih berkesan. Kemasan yang kreatif dan menarik akan memberikan kesan pertama yang positif. Misalnya, menggunakan kotak dengan desain unik atau bahan ramah lingkungan dapat menambah nilai estetik dan fungsional dari souvenir itu sendiri. Pengemasan yang baik akan membuat souvenir terlihat lebih eksklusif, meningkatkan antusiasme penerima, dan memastikan bahwa souvenir tersebut akan selalu diingat.
Beberapa kota yang paling banyak mencari souvenir : malang, Jakarta, denpasar, Jakarta, banjarmasin, balikpapan, jogja, Jakarta, batam, Jakarta, medan, semarang,
FAQ: Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan
Apa yang membuat paket souvenir kantor Jakarta menjadi pilihan terbaik untuk acara gathering kantor? Paket souvenir kantor Jakarta yang baik dirancang untuk mencakup berbagai item yang fungsional dan elegan, yang dapat memuaskan berbagai preferensi peserta. Paket ini sering kali mencakup barang-barang seperti alat tulis premium, aksesori teknologi, dan barang-barang personal lainnya. Dengan memilih paket yang tepat, Anda dapat memastikan bahwa semua peserta mendapatkan souvenir yang berguna dan mengesankan.
Bagaimana cara memilih vendor souvenir perusahaan Jakarta yang tepat untuk acara gathering kantor? Memilih vendor souvenir perusahaan Jakarta yang tepat melibatkan mencari vendor dengan pengalaman dalam menyuplai souvenir berkualitas dan relevan dengan acara Anda. Periksa portofolio mereka, baca ulasan dari klien sebelumnya, dan pastikan mereka dapat menawarkan berbagai opsi yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan tema acara dan anggaran.
Apa saja ide merchandise kantor Jakarta yang dapat membuat gathering kantor lebih berkesan? Ide merchandise kantor Jakarta yang dapat membuat gathering lebih berkesan termasuk barang-barang yang tidak hanya praktis tetapi juga memiliki desain yang menarik, seperti power bank dengan desain custom, tumbler dengan logo perusahaan, atau tas laptop yang stylish. Barang-barang ini tidak hanya berguna tetapi juga membantu meningkatkan citra perusahaan.
Mengapa penting untuk memilih vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang berpengalaman? Memilih vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang berpengalaman penting karena mereka dapat membantu memastikan bahwa souvenir yang dipilih sesuai dengan tema acara dan berkualitas tinggi. Vendor yang berpengalaman dapat memberikan saran tentang item yang paling cocok untuk acara Anda dan memastikan produk akhir memenuhi standar yang diinginkan.
Apa manfaat menggunakan vendor souvenir acara kantor Jakarta untuk gathering kantor? Manfaat menggunakan vendor souvenir acara kantor Jakarta termasuk akses ke produk yang berkualitas tinggi dan relevan dengan tema acara, serta layanan yang dapat dipersonalisasi. Vendor ini dapat membantu Anda memilih dan merancang souvenir yang tidak hanya sesuai dengan anggaran tetapi juga meninggalkan kesan positif dan profesional pada semua peserta.
Di mana saya bisa menemukan vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang menawarkan barang berkualitas? Untuk menemukan vendor souvenir promosi kantor Jakarta yang menawarkan barang berkualitas, carilah vendor yang memiliki reputasi baik dan portofolio yang menunjukkan variasi produk berkualitas tinggi. Anda dapat melakukan pencarian online, membaca ulasan dari klien sebelumnya, dan meminta rekomendasi dari kolega atau profesional di industri yang sama.

Bagaimana cara menentukan paket souvenir kantor Jakarta yang sesuai dengan anggaran dan tema acara? Menentukan paket souvenir kantor Jakarta yang sesuai dengan anggaran dan tema acara melibatkan evaluasi berbagai pilihan paket yang ditawarkan oleh vendor. Pertimbangkan item yang termasuk dalam paket, kualitas produk, dan opsi personalisasi. Bandingkan beberapa vendor untuk memastikan bahwa Anda mendapatkan nilai terbaik untuk anggaran yang tersedia, sambil tetap memenuhi tema dan tujuan acara. Dengan memilih souvenir gathering kantor Jakarta yang tepat dan bekerja sama dengan vendor souvenir acara kantor Jakarta yang berpengalaman, Anda dapat memastikan bahwa acara Anda meninggalkan kesan yang mendalam dan positif. Mempertimbangkan ide merchandise kantor Jakarta dan berbagai paket yang tersedia akan membantu menciptakan pengalaman gathering yang tak terlupakan dan penuh makna.
#Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan#Souvenir Gathering Kantor Jakarta yang Bikin Terkesan vendor souvenir perusahaan Jakarta#vendor souvenir promosi kantor Jakarta#paket souvenir kantor Jakarta#ide merchandise kantor Jakarta#vendor souvenir acara kantor Jakarta#Pentingnya Souvenir dalam Acara Gathering Kantor#Membangun Kenangan Kolektif yang Mendalam#Dalam sebuah gathering kantor#souvenir bukan hanya sekedar hadiah#tetapi juga alat untuk menciptakan kenangan bersama yang abadi. Setiap karyawan yang membawa pulang souvenir dari acara tersebut akan mengi#memilih souvenir yang tepat akan membantu memperkuat ikatan antar karyawan dan menciptakan memori yang akan terus dikenang.#Meningkatkan Keterikatan Antar Karyawan#Gathering kantor bertujuan untuk mempererat hubungan antar karyawan. Souvenir yang diberikan dengan hati-hati mampu memperkuat rasa kebersa#yang pada gilirannya#meningkatkan rasa keterikatan dan loyalitas. Dalam jangka panjang#hal ini berpotensi menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.#Kriteria Memilih Souvenir yang Sesuai untuk Gathering#Menyesuaikan dengan Tema dan Tujuan Acara#Salah satu langkah penting dalam memilih souvenir adalah menyesuaikannya dengan tema dan tujuan acara. Jika gathering bertemakan “inovasi”#maka souvenir yang berhubungan dengan teknologi akan lebih cocok#seperti power bank custom atau gadget organizer. Souvenir harus mencerminkan esensi dari acara tersebut sehingga pesan yang ingin disampaik#Memilih Souvenir dengan Kualitas Tinggi#Kualitas souvenir juga menjadi pertimbangan utama. Souvenir berkualitas tinggi tidak hanya tahan lama#tetapi juga mencerminkan standar perusahaan yang tinggi. Karyawan akan merasa lebih dihargai ketika menerima souvenir yang berkualitas baik#souvenir yang tahan lama akan terus mengingatkan penerimanya pada perusahaan#bahkan setelah acara berakhir.#Jenis Souvenir yang Paling Diminati di Jakarta#Souvenir Fungsional dengan Sentuhan Modern#Di Jakarta
0 notes
Text
KERANI PEJABAT (PART 1)
Aku kerja sebagai executive di bahagian pertanian di Timur Malaysia. Dalam Pejabat aku ni x ramai mana pun perempuan, kalau ada pun jaga bahagian admin Pejabat je. Ada dalam 7 orang je perempuan dalam office ni. Aku memang agak mesra dengan semua kerani2 kat sini. Dalam ramai2 ni, 6 orang dah kahwin, 1 jer yang belum kahwin. Mesti korang ingat aku akan try yg single tu kan, tp takkkk.
Aku duk berkenan kat satu perempuan ni, korang pun boleh Teka. Ya, dia bini orang. Persona bini orang ni lain bosskuu. Ira namanya. Ira ni berkaca mata, putih kulitnya, tinggi dalam 165, berat dalam 60 gitu je. Badan kurus je, tp C cup. Ira ni yang buat aku geram dah laa cantik, pasti soft spoken dengan suara manja2 dia. Mana tak kerasnya keris aku.
Mula2 kami selalu keluar makan ramai2, lepak Mall spend time lepas waktu office. Sengaja aku ajak main bowling nk tgk punggung Ira ni, geram beb. Tp alang2 tu usha sekali punggung kerani yg lain sekali.. tp x blh lawan punggung Ira ni... Selalu kena pam dgn husband dia ni. Bila makan aku sengaja duk sebelah dia biar siku aku blh kena dada dia, itu taktik biasa kan? Dia pun mcm faham je.
Fast forward, dalam setahun jg aku rapat dgn ira, sampai lah satu masa tu dia meluah sesuatu yg menjadikan relay kami makin rapat. Suami ira ni sebenarnya kerja offshore, so beberapa bulan sekali baru blk. Time ni aku dah hidu bau2 isteri kesunyian. Yang buat dia sedih adalah suami Ira ni ada perempuan simpanan lain. Time ni aku dah sedar, peluang aku tinggi. Tapi waktu tu aku cover lagi, byk Bagi dia kata2 semangat. Padahal aku dah teringin nk rasa badan dia.
Sejak drpd tu, Aku Dan Ira makin kerap ws malam2, perkara ni makin nakal bila aku Tanya dia.
" Ira, tak rasa sunyi ke" aku pancing dgn harapan dia termakan.
"Urmmm, sunyi juga tinggal sorang lama2, ada suami mcm takde"
" Kesian diaa, saya kan ada. Tiap2 malam blh teman ira"
" Hmmm, tapi ws je kan, lain rasa tu"
" Kalau ira nak ada di sebelah tiap2 malam pun saya blh teman" Masih Cuba memujuk ira.
" Tak boleh, Ira isteri org, Ira tak nak curang, walaupun suami Ira curang."
" Mana adil mcm tu, dia dah tinggalkan Ira "kesunyian", kena laa balas balik"
" Macam mana nak balas balik?"
Umpan dah termakan sikit ni " Ira kena laa curang blk, buktikan bukan dia sahaja yg blh buat, tapi kan saya nk Tanya bila last Ira bersama?"
"Tak berani nk curang, entahlah bila last bersama, rasanya dah 4 bulan dah disentuh"
Dalam hati aku, ini kalau gosok sikit je dah banjir ni. " Pernah datang gersng tak?"
" Tipu laa kalau tak pernah, selalu je tp x blh nk buat apa" Ira mengeluh.
" Ira blh lncap kan? Bagi hilang rasa grsng tu"
" Hmmm, tak pandai and tak pernah buat"
Akhirnya Ira termakan umpan aku, " Saya blh ajarkan, malam2 ni lg best Lncp"
" Tapi tak turn on malam ni"
Aku pun terus hantar gambar batang aku pada dia, 3 keping gambar biar dia tgk puas2. " Untuk Ira, tgk laa dulu mana th blh buat Ira turn on"
Dalam masa 5 minit, juga Ira tak balas ws aku. Aku ingat dia dah block aku sbb hantar gambar batang kat dia.
"Awak, hmmm besarnya batang awak, takut" Ira balas. Waktu ni aku dah tahu, Ira dah turn on tgk batang aku.
" Biasa je tu Ira, Ira kena pegang laa nak tahu besar ke tak."
" Kalau dah berurat macam tu, mana ada biasa" Ira memuji lagi batang aku.
" Lagi best kalau masuk mulut Ira, Ira dah basah ke"
" Urmmm, dah basah laaa"
" Usaplah puki Ira tu slow2, biar kena dekat biji tu baru puas" aku hantar juga voice note pada Ira biar dia makin Gersang.
" Urmmm awak, rasa tak selesa laa." Semakin byk aku hantar voice note pada Ira biar dia basah sebasahnya.
Dalam 10 minit, aku menggoda Ira. Akhirnya, dia hantar aku satu gambar. Gambar jarinya yg basah, air puki Ira penuh tangan, tak pelik pun puki yg kesunyian memang banjir.
"Awak, lama saya tak rasa macam ni, puas sgt. Thank you tau"
" Sama2 Ira, saya akan sentiasa ada untuk Ira" ayat penghabisan yang mana aku tahu, Ira akan jadi hamba sxx aku.
Ira cuma balas dengan emoji "love", Dan aku tahu aku akan henjut dia tak lama lagi. Aku kena sabar. Lain macam penangan bini yang kesunyian ni.
SORRY KALAU PENULISAN ADMIN TAK BEST, TAPI KALAU NAK PART 2 KOMEN BANYAK2, ADMIN AKAN CERITA LAGI BILA IRA DAH JADI LAGI NAKAL.
#gadiscomel#gadisnakal#melayuboleh#melayunakal#melayu sedap#gadis tudung#gadishijab#gadishot#gadisbogel
2K notes
·
View notes
Text
Thoif Hidayat, Juara Satu Pantun Spontan Milenial, Nilai Anies Baswedan Sosok Cerdas dan Rendah Hati
JAKARTA | KBA – Dipilih oleh Bakal Capres Anies Rasyid Baswedan sebagai juara satu membuat pantun spontan, sangat membanggakan Thoif Hidayat. Dia menerima buku yang ditandatangani langsung oleh mantan Gubernur DKI Jakarta itu serta sempat berdialog menyampaikan pendapat yang ditanggapi langsung oleh idolanya. “Saya merasa bangga sekali. Baru ini kali saya bertemu beliau. Kesan saya Pak…

View On WordPress
0 notes
Text
Kak noor suka berzina
Petang itu aku duduk termenung di sebuah bangku di Tasik Titiwangsa. Kerja pejabatku yang bertimbun membuat aku rungsing. Boss hanya memberi masa dua hari saja bagi menyelesaikan kerja yang menjadi tanggungjawabku. Seperti biasa bulan Januari, PA yang telah setahun bertugas denganku menghantar setimbun borang Laporan Penilaian Prestasi untuk aku nilai sebagai Pegawai Penilai Pertama. Untuk memberi markah kepada kakitangan inilah yang selalu memberi masalah kepadaku.
“En. Azman jangan lupa. Boss nak borang ni dua hari lagi.” Terngiang pesanan PAku sebelum meninggalkan bilikku.
Sambil aku termangu-mangu tiba-tiba terlintas seorang gadis di hadapanku. Dengan tracksuit biru dia berjalan pantas di hadapanku. Aku sempat melihat wajah ayu gadis tadi dan tiba-tiba saja peristiwa 13 tahun lalu terpampang di mindaku. Paras rupa gadis itu seiras dengan wajah Kak Noor.
Sewaktu usiaku 15 tahun aku tinggal bersama keluargaku di sebuah perkampungan terpencil. Pak Hamid yang bertugas sebagai penghulu adalah orang terbilang dan dihormati oleh semua penduduk. Pak Hamid yang kaya raya mempunyai tanah yang amat luas. Ada kebun dan ada dusun. Sungguhpun kaya Pak Hamid tidak sombong. Dialah tempat orang kampung meminta pertolongan.
Satu hari kampung kami didatangi oleh seorang lelaki separuh baya. Aku kira umurnya lewat lima puluhan. Dia meminta pertolongan Pak Hamid agar memberi tempat berteduh kepadanya. Lelaki yang dikenali sebagai Pak Abu itu kelihatan baik orangnya. Terkenal dengan sifat penolongnya maka Pak Hamid membenarkan Pak Abu tinggal di pondok di dalam dusun buah-buahannya. Memang menjadi kebiasaan orang kampung membina pondok kecil di dusun masing-masing. Tapi pondok Pak Hamid lebih besar daripada rumah keluargaku.
Pak Abu diamanahkan menjaga kebun dan dusun Pak Hamid. Segala keperluan Pak Abu ditanggung Pak Hamid dan bila musim buah-buahan Pak Abu diberi saguhani secukupnya.
Pak Abu rajin orangnya. Siang hari dia menjaga dusun Pak Hamid. Segala semak samun dibersihkannya dan pokok-pokok buah-buahan dibubuh baja. Pada malam hari Pak Abu secara sukarela menjadi siak di surau kampung kami. Orang kampung menyukai Pak Abu kerana dia ringan tulang dan rajin membantu orang kampung. Di mana ada kenduri kendara, di situ ada Pak Abu yang membantu tuan rumah mengurus majlis.
Pak Hamid ada seorang anak perempuan yang biasa aku panggil Kak Noor. Nama sebenarnya ialah Puteri Noorhidayah Elyana. Kak Noor cantik orangnya dan berumur 18 tahun. Selepas habis SPM Kak Noor tak bekerja. Dia tinggal dikampung membantu keluarganya. Aku yang berumur 15 tahun waktu itu jatuh cinta kepada Kak Noor yang cantik. Biasalah cinta sebelah pihak, cinta monyet. Aku sentiasa memerhati gerak geri Kak Noor. Aku cemburu dan sakit hati bila Kak Noor berbual dengan lelaki lain.
Tiap kesempatan aku akan ke rumah Kak Noor. Pura-pura berkawan dengan adik Kak Noor yang sebaya denganku padahal aku ingin berdekatan dengan Kak Noor. Pernah aku mencuri seluar dalam Kak Noor yang dijemur diampaian dan aku akan melancap sambil memegang seluar dalam Kak Noor dan membayangkan wajah cantik Kak Noor.
Pada hari-hari tertentu aku melihat Kak Noor membawa makanan dan lauk ke rumah Pak Abu. Kadang-kadang aku menemani Kak Noor ke rumah Pak Abu yang agak jauh di tengah dusun. Pak Hamid dan isterinya menyukai Pak Abu yang baik dan rajin kerana itu bila mereka memasak maka selalulah di hantar ke pondok Pak Abu yang tinggal bersendirian itu. Biasanya Kak Noor memberi langsung kepada Pak Abu atau ditinggalkan di hadapan pondok kalau Pak Abu tiada di pondok.
Petang itu aku sedang memancing di anak sungai tak jauh dari pondok Pak Abu. Dari jauh aku melihat kelibat Kak Noor sedang menjinjing mangkuk tingkat menuju ke rumah Pak Abu. Bila sampai di pondok Kak Noor memanggil Pak Abu. Dari jauh aku melihat Pak Abu yang hanya memakai kain pelikat tanpa baju membuka pintu. Kak Noor menapak anak tangga dan naik ke atas pondok. Pintu pondok tiba-tiba tertutup. Aku hanya memerhati dan selepas beberapa minit Kak Noor tidak juga keluar. Biasanya Kak Noor tak pernah masuk ke dalam pondok.
Aku jadi penasaran. Perlahan-lahan aku bergerak mendekati pondok Pak Abu. Aku ingin melihat apa yang berlaku dalam pondok. Dengan langkah berhati-hati aku mendekati pondok berdinding papan itu dan mencari lubang yang boleh aku intip. Kebetulan ada bahagian papan yang telah reput dan terbentuk lubang kecil.
Aku merapatkan mataku ke lubang dinding. Tersirap darahku bila melihat Pak Abu sedang merangkul tubuh genit Kak Noor di dalam pondok. Kak Noor pula membalas pelukan itu sambil Pak Abu meramas-ramas punggung Kak Noor yang selama ini menjadi idamanku. Mereka lalu berkucupan penuh nafsu, lidah bertemu lidah berkulum-kuluman. Selepas puas melumat bibir Kak Noor, bibir Pak Abu berlabuh pula di pipi dan leher gadis pujaanku.
Dua makhluk berlainan jenis itu berpelukan erat. Lelaki separuh baya berkulit hitam tapi masih kekar sementara gadis sunti berkulit putih bersih dan cantik. Kak Noor mengeliat kegelian bila dilayan penuh pengalaman oleh Pak Abu. Kak Noor kelihatan membalas tindakan Pak Abu. Tangannya mula meraba kain pelikat yang dipakai Pak Abu. Diraba-raba paha Pak Abu mencari tongkat sakti Pak Abu.
Kak Noor membuka gulungan kain pelikat yang membelit pinggang Pak Abu. Bila terurai Kak Noor melondehkan kain yang dipakai Pak Abu dan pantas memegang batang pelir Pak Abu. Terpaku aku melihat batang pelir Pak Abu sungguh besar dan panjang. Kepalanya bulat dan batangnya berurat-urat. Batang pelir Pak Abu sungguh hitam seperti batang keropok lekor. Pak Abu membiarkan Kak Noor mengocok-ngocok batang pelirnya.
Pak Abu kemudian menyelak t-shirt Kak Noor lalu meramas-ramas dan mengusap tetek Kak Noor. Tetek Kak Noor yang putih bersih itu tidaklah besar sangat tapi bentuknya amat tegang. Di puncak gunung kembar itu terdapat puting sebesar kelingking warna merah muda. Pak Abu kelihatan geram dengan gunung kembar Kak Noor lalu diuli dan dipicit-picit lembut dan penuh mesra. Tangan kasarnya melekat erat di payudara gadis pujaanku.
Tidak puas dengan itu, Pak Abu terus menjilat dan menghisap puting tetek Kak Noor silih berganti. Kak Noor mendesis kecil lalu memaut rapat kepala Pak Abu ke dadanya. Gayanya seolah-olah menyuruh Pak Abu menelan keseluruhan teteknya. Genggaman tangan Kak Noor pada batang pelir Pak Abu semakin erat dan Kak Noor semakin melajukan tangannya melancap batang pelir Pak Abu.
Selepas beberapa ketika, Pak Abu berhenti menghisap tetek Kak Noor dan kembali mengucup bibir kekasihku itu. Kak Noor menjadi semakin tidak keruan. Dia melepaskan tangannya dari batang pelir dan memeluk Pak Abu dengan eratnya. Agak lama juga mereka berkucupan sambil berdiri. Pak Abu melepaskan kucupan dan dengan cekapnya menarik kain yang dipakai Kak Noor. Terburai kain batik Kak Noor dan tubuh indah Kak Noor yang menjadi idamanku terdedah tanpa ditutupi seurat benang. Sungguh indah tubuh Kak Noor yang putih melepak dan bayangan hitam terlihat di celah pahanya. Bulu-bulu hitam yang jarang-jarang menghiasi taman rahsianya yang menjadi igauan aku selama ini.
Bahagian inilah yang selalu aku bayangkan bila aku melancap. Aku membayangkan mencium tundun indah Kak Noor dan kelentit merahnya aku gigit mesra. Aroma burit Kak Noor aku sedut sepuas-puasnya. Lurah Kak Noor yang merekah merah aku jilat dan lubang sempitnya yang basah aku benamkan batang pelirku yang teramat keras. Semakin aku bayangkan Kak Noor makin laju pergerakan tanganku dan beberapa ketika kemudian terpancutlah maniku. Aku terduduk kepuasan.
Pak Abu kembali merangkul Kak Noor. Kali ini dipeluk dari belakang. Pak Abu merapatkan tubuhnya dan menggesel-geselkan batang pelirnya pada belahan punggung Kak Noor yang tak berbungkus. Pak Abu mengeselkan batangnya turun naik sambil menjilat dan mengucup tengkuk dan telinga Kak Noor. Kak Noor mengeliat kenikmatan. Punggungnya yang sedia tonggek itu semakin menonggek kebelakang menekan batang pelir Pak Abu lebih rapat sambil membiarkan tangan Pak Abu melingkari tubuh dan meramas-ramas teteknya.
Tangan Pak Abu kemudian turun ke pinggul Kak Noor. Pak Abu meramas-ramas sambil menariknya kebelakang membuatkan punggung Kak Noor semakin rapat menekan batang pelirnya. Pak Abu pula yang semakin tidak keruan dengan reaksi punggung Kak Noor itu. Daging punggung kenyal yang dua ketul itu menimbulkan rasa geram kepada Pak Abu. Pak Abu terus melutut dan merapatkan mukanya pada belahan punggung Kak Noor. Pak Abu terus menjulurkan lidahnya bermain-main di celah kelangkang Kak Noor. Layanan Pak Abu tersebut membuat Kak Noor seperti terbang di kayangan. Matanya terpejam dan kepalanya terdongak ke atas.
Semakin lama Pak Abu menjilat kelangkang Kak Noor semakin membuatkan Kak Noor bertambah tidak keruan. Kedua-dua tangannya mencapai kepala Pak Abu dan terus menariknya supaya makin rapat sambil tubuhnya dilentikkan. Perlakuan Kak Noor itu menambahkan ghairah Pak Abu. Dia lalu bangun dan menghunuskan batang pelirnya kecelah lurah pada belahan punggung Kak Noor. Pak Abu menggeselkan kepala pelirnya berulang-ulang. Aksi Pak Abu pada celahan pantat Kak Noor membuatkan gadis yang menjadi pujaanku itu semakin kuat mengerang.
Pak Abu memegang batang pelirnya dan kepala bulat diarah ke lurah Kak Noor mencari lubang yang berdenyut-denyut. Dengan terampil Pak Abu menyumbatkan batang pelirnya ke dalam lubang pantat Kak Noor. Batang pelir Pak Abu yang hitam berkilat itu semakin dalam menjunam ditelan belahan pantat Kak Noor. Kak Noor berterusan mendesah kenikmatan. Tanpa membuang masa lagi Pak Abu mulai menghayun batang pelirnya keluar masuk sambil Kak Noor yang masih berdiri itu semakin melentikkan tubuhnya memudahkan batang pelir Pak Abu keluar masuk dari belakang.
Tiba-tiba tubuh Kak Noor mengejang dan menggigil. Kak Noor menarik tangan Pak Abu supaya memeluknya dari belakang. Pak Abu memberhentikan hayunan tetapi menekan rapat batang pelirnya supaya masuk lebih dalam sambil memeluk Kak Noor. Pak Abu sengaja menyeksa Kak Noor dengan merendam batang kerasnya berlama-lama. Suara rengekan dan erangan Kak Noor makin kuat.
Beberapa ketika kemudian Pak Abu merangkul tubuh genit Kak Noor lalu membaringkan terlentang ke atas lantai beralas tikar mengkuang. Jaraknya hanya beberapa kaki saja dari tempatku mengintip. Bila Kak Noor membukakan pahanya aku tercium bau buritnya yang merah itu. Bau tersebut membuat batang pelirku yang telah keras sejak tadi menjadi lebih keras. Kalau boleh aku ingin menerkam dan menghidu lurah Kak Noor yang merekah basah. Aku dapat melihat dengan jelas gayanya yang sangat mengghairahkan itu.
Sambil melutut Pak Abu celapak ke celah kelangkang Kak Noor yang sudah terkangkang luas. Jelas di hadapanku batang pelir Pak Abu terhangguk-hangguk menunggu untuk menyelam dalam lurah sempit gadis sunti. Kemudian Pak Abu memasukan kembali batang pelirnya yang masih berlendiran kedalam lubang pantat Kak Noor yang sedia basah lalu terus menghayun keluar masuk.
Agak lama juga Pak Abu menghenjut lubang pantat Kak Noor yang terus mengerang menahan asakan berahi Pak Abu itu. Henjutan Pak Abu semakin laju dan diselang selikan dengan hentakan padu. Akhirnya sekali lagi tubuh Kak Noor menggigil dan mengejang. Dipeluknya tubuh Pak Abu rapat-rapat. Pak Abu mencium dan menjilat leher serta cuping telinga Kak Noor berkali-kali membuatkan Kak Noor bertambah kuat memeluk Pak Abu disertakan suara erangan yang kuat dan tidak terkawal. Agak lama juga tubuh Kak Noor mengejang hinggalah keadaan agak reda sedikit, barulah dia melonggarkan pelukannya.
Pak Abu belum mengalah. Batang pelirnya didayung makin laju keluar masuk lubang burit gadis remaja yang sedang berkembang. Lelaki tua tersebut amat berbangga dapat menikmati anak gadis tok penghulu yang muda belia. Kak Noor pula seronok dilayan Pak Abu yang banyak pengalaman. Beberapa ketika kemudian terlihat badan Pak Abu menggigil dan dihentak kuat lubang burit Kak Noor. Kak Noor menjerit dan matanya terbeliak. Benih-benih Pak Abu terpancut menyirami rahim Kak Noor yang tengah subur.
Pak Abu terkulai lemas di sebelah Kak Noor yang juga terkulai layu. Dua tubuh hitam putih itu terbaring dengan mata terpejam menikmati kelazatan berhubungan kelamin.
Selepas peristiwa itu aku sentiasa mencari peluang mengintip pasangan kekasih itu memadu asmara. Bila aku melihat Kak Noor membawa bekalan makanan ke pondok maka secara diam-diam aku mengekori Kak Noor. Dan peristiwa semalam berulang kembali. Aku hanya memerhati dan melancap batang pelirku hingga air maniku terpancut. Pak Abu dan Kak Noor menikmati bersama sementara aku menikmatinya bersendirian.
Tiga bulan kemudian kampung kami gempar. Sudah dua hari Pak Abu tak datang ke surau. Beberapa penduduk berkunjung ke pondok Pak Abu dan dapati pondok tersebut kosong. Dua minggu selepas itu Pak Hamid telah mengadakan kenduri kahwin Kak Noor dengan seorang pemuda di kampung kami. Dari cakap-cakap orang pemuda tersebut telah mendapat habuan tujuh ribu ringgit kerana sudi mengahwini Kak Noor. Bisik-bisik orang mengatakan pemuda tersebut dibayar untuk menjadi pak sanggup. Enam bulan kemudian Pak Hamid mendapat seorang cucu lelaki dan wajah bayi tersebut mirip wajah Pak Abu.
***********************************************
Sudah dua tahun Kak Noor dikahwinkan oleh Pak Hamid dengan seorang pemuda di kampung kami. Kak Noor dari awal memang tidak menyukai pemuda ini tapi dia terpaksa menurut arahan Pak Hamid bagi menutup malu. Sekarang anak lelakinya itu sudah pun berusia setahun lebih dan sudah pandai berjalan.
Kak Noor sebenarnya tidak pernah disentuh oleh suaminya sejak malam pertama. Tidak tahu dimana silapnya. Masing-masing tidak mempunyai nafsu sungguhpun mereka tidur sekatil. Sebagai wanita muda berusia 20 tahun nafsu Kak Noor kekal membara tetapi bila bersama suaminya dia tidak pernah meminta agar nafsunya dipuasi.
Sudah seperti tanggungjawabnya mengurus dusun berhampiran rumah mereka, Kak Noor hampir setiap hari meninjau dusun yang sedang berbuah lebat. Durian, cempedak dan beberapa tanaman lain tumbuh subur. Durian yang berbuah lebat telah gugur buahnya. Seperti biasa peraih dari bandar akan datang memungut buah-buah durian untuk dibawa ke bandar sebagai juadah penghuni kota.
Hari itu Pak Lazim datang lagi. Dengan lori tiga tan lelaki berusia 45 tahun itu datang seorang diri. Dan seperti dijanjikan Kak Noor sudah berada di pondok kecil dalam dusun itu menanti Pak Lazim. Di tepi pondok berpuluh-puluh biji buah durian dilonggokkan di atas tanah.
Pak Lazim menghentikan lorinya di tepi pondok durian. Dengan pantas dia mengangkat buah-buah tersebut ke dalam lorinya. Oleh kerana hari itu cuacanya panas maka Pak Lazim membuka baju yang dipakainya. Kak Noor yang duduk di muka pintu pondok memerhatikan sahaja kerja-kerja Pak Lazim.
Akhirnya semua buah durian telah berpindah ke perut lori. Berpeluh-peluh tubuh Pak Lazim selepas bertungkus-lumus mengangkat buah-buah berduri tersebut. Kak Noor memerhatikan saja tubuh Pak Lazim yang kekar berotot itu dibasahi peluh. Tubuh hitam yang basah itu berkilat-kilat bila tekena cahaya matahari.
Melihat tubuh kekar berotot-otot itu perasaan Kak Noor terhibau kembali peristiwa dua tahun lalu. Tubuh hitam seperti itulah yang memberi kenikmatan kepadanya dulu. Terbayang Pak Abu membelai tubuhnya. Terkenang kembali batang zakar Pak Abu yang berurat-urat dengan selesa keluar masuk lubang buritnya. Kak Noor terjerit nikmat bila Pak Abu memancutkan benih-benih ke dalam rahimnya. Kak Noor terkapar lesu kepuasan selepas penat bertarung.
Kak Noor tersenyum dan terasa cairan panas membasahi lurah nikmatnya. Kak Noor meraba-raba buah dadanya yang membusung dan tangan yang satu lagi meraba-raba celah kelangkangnya. Matanya terpejam bila membayangkan peristiwa dua tahun lalu.
Pak Lazim memerhati tingkah Kak Noor di pintu pondok. Pak Lazim yang berdiri di tanah berhampiran Kak Noor amat arif dengan perlakuan Kak Noor itu. Sebagai lelaki yang berpengalaman Pak Lazim faham tingkah laku wanita muda beranak satu itu. Ini peluang aku, fikir Pak Lazim. Kalau kena gayanya perempuan muda yang cantik ini akan jatuh ke tangannya. Pak Lazim tersenyum.
“Noor, Noor mengantuk ke?” Pak Lazim pura-pura bertanya.
“Aaapa Pak Lazim?” Kak Noor terkapa-kapa seperti baru bangun tidur.
“Pak Lazim tanya, Noor mengantuk ke?”
“Tak… Pak Lazim,” jawab Kak Noor tersipu-sipu. “Kalau Pak Lazim penat naiklah dulu ke pondok ni.”
“Memang penat, banyak durian hari ni.”
Kak Noor masuk ke dalam pondok dan diikuti oleh Pak Lazim. Pak Lazim pura-pura terjatuh dan badannya menghempap Kak Noor yang masih berdiri. Kedua makhluk tersebut terbaring ke lantai pondok. Pak Lazim pantas mengambil kesempatan memeluk dan mencium pipi Kak Noor.
“Maaf Noor, Pak Lazim tersandung tadi.”
“Tak apa, pondok ni memang gelap.”
Kak Noor rasa seronok bila dipeluk oleh Pak Lazim. Sudah dua tahun dia tidak dipeluk oleh seorang lelaki. Ghairahnya mula mendidih. Malah dia relah kalau Pak Lazim memeluknya lebih lama. Bau keringat di badan Pak Lazim membangkitkan nafsunya.
“Noor tak marah ke kalau Pak Lazim mencium Noor.”
“Gatallah Pak Lazim.” Kak Noor menjawab sambil tersipu malu.
Bagaikan mendapat lampu hijau Pak Lazim yang duduk berlunjur bersandar ke dinding pondok menarik Kak Noor dan merebahkan Kak Noor berbantalkan pahanya.
Tangan Pak Lazim mula merayap-rayap ke dalam baju T yang dipakai Kak Noor. Tapak tangan berkulit kasar itu meramas-ramas tetek yang agak bulat dan berisi. Kak Noor hanya memejamkan matanya sambil menikmati tindakan Pak Lazim itu.
Tangan Pak Lazim mula merayap ke dalam baju T Kak Noor. Seperti selalu Kak Noor tidak memakai baju dalam. Rimas katanya. Pak Lazim tersenyum riang. Kerja tangannya menjadi mudah. Tompokan daging kenyal itu diurut-urut dan dipicit-picit. Kak Noor terpejam penuh nikmat. Selepas beberapa minit baju T telah ditanggalkan. Kak Noor membantu memudahkan kerja Pak Lazim. Tubuh indah putih gebu itu terdedah.
Pak Lazim tersenyum riang. Kini tangannya mengosok-gosok perut dan terus merayap ke celah kelengkang Kak Noor yang masih tertutup kain batik. Kain batik itupun kemudiannya terburai. Bukit kecil berbulu hitam jarang-jarang menjadi habuan mata tua Pak Lazim. Kini jari-jarinya bermain di lurah lembah Kak Noor membuatkan Kak Noor makin terangsang. Suhu ransangan makin meningkat bila tindakan di lurah madu berlaku serentak dengan ramasan-ramasan lembut di bukut kembar. Kak Noor mengeliat kesenangan.
Pak Lazim berindak penuh pengalaman. Kini Kak Noor sudah hampir memenuhi hajat Pak Lazim kerana gelodak nafsunya bagaikan empangan yang akan pecah kerana tak dapat menahan limpahan aliran air yang deras. Begitulah rangsangan yang sedang Kak Noor hadapi dek permainan Pak Lazim yang begitu berdiplomasi. Kak Noor dibaringkan dengan cermat dan pipinya dicium mesra penuh nafsu. Pak Lazim mengunakan segala pengalaman yang ada dengan sebaik mungkin, kerana dia mahu Kak Noor benar-benar terangsang dan merelakan. Pak Lazim menepuk-nepuk penuh mesra sejalur lurah yang indah yang menjadi kegemaran pengembara seks.
Pak Lazim memainkan jari-jarinya di tebing lurah yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kak Noor kegelian dengan meluaskan kangkangnya. Puas dengan jari-jarinya, Pak Lazim merebahkan diri dan dengan terampil mengunakan lidah kesatnya untuk meneroka lurah Kak Noor yang kini sudah mulai becak. Pak Lazim senyum dengan respons yang diberikan oleh Kak Noor. Cairan lendir yang licin dan masin itu dijilat dan ditelan penuh nafsu. Pak Lazim akan menyeksa nafsu Kak Noor biar Kak Noor merayu-rayu padanya untuk tindakan penamat.
“Pak Lazim, sedap. Lagi Pak Lazim.”
Kak Noor menendang-nendang angin. Badannya bergetar bila Pak Lazim makin gencar meneroka lurah merkah dan daging kecil di sudut alur. Kelentit Kak Noor Pak Lazim sedut macam menyedut siput gulai lemak.
Tangan Kak Noor menerawang. Badan dan paha Pak Lazim di raba-raba. Pak Lazim faham reaksi Kak Noor. Seluar panjang yang melekat di tubunya dilondeh. Batang hitam berurat bagaikan keropok lekor itu tegak bagai tiang bendera. Kak Noor dengan pantas menangkap batang besar dan dilurut-lurutnya. Ditarik rapat ke arahnya dan Pak Lazim menurut saja.
Pak Lazim bergerak rapat ke badan Kak Noor. Pantas Kak Noor merentap keropok lekor itu dan kepala bulat hitam mengkilat dijilat dan dikulum. Masin di lidah Kak Noor. Peluh Pak Lazim yang mengalir ke batang berurat itu di telan bernafsu. Beberapa minit kemudian Pak Lazim dapat merasakan cairan mazinya mula merembes keluar dari hujung kotenya.
“Cepat Pak Lazim, saya tak tahan,” Kak Noor merengek meminta-minta. Pak Lazim tersenyum. Akan kulanyak kau sehabis-habisnya, fikir Pak Lazim. Sudah lama Pak Lazim tidak mengadakan hubungan seks sejak isterinya menopause.
Pak Lazim memeluk tubuh comel Kak Noor. Sebagai salam permulaan Pak Lazim mengucup kedua bibir Kak Noor yang comel. Mereka bertukar kuluman dan hisapan lidah. Kepala bulat Pak Lazim mula menujah-nujah kearah alur lembah Kak Noor secara lembut dan perlahan. Kak Noor makin meluaskan kelangkangnya.
Pak Lazim sengaja berlama-lama di lurah basah. Pak Lazim mahu Kak Noor sendiri yang meminta agar permainan yang penuh nikmat diteruskan. Selepas menunggu lama akhirnya Kak Noor mengalah dengan merengek-rengek meminta Pak Lazim membajak lurahnya yang sudah lama banjir. Terkemut-kemut muara nikmat menunggu kepala bulat menyelaminya. Mata kuyu Kak Noor terpejam. Mulutnya terbuka sedikit. Nafasnya terengah-engah. Jantungnya berdegup kencang. Nafsunya minta dipuasi.
“Boleh Pak Lazim teruskan?” bisik lelaki tua yang penuh pengalaman itu.
“Masuklah Pak Lazim, saya dah tak tahan,” Kak Noor bersuara dengan nada benar-benar mengharap.
“Terima kasih Noor. Pak Lazim akam memberi kepuasan.”
Pak Lazim membetulkan kepala torpedonya. Ditekan kepala bulat itu sedikit demi sedikit. Kepala bulat mula tenggelam.
“Pelan-pelan Pak Lazim. Butuh Pak Lazim besar.” Kak Noor berbisik sambil merangkul badan Pak Lazim.
Pak Lazim berhenti seketika. Kepala torpedo masih di pintu gua. Ditekan lembut kepala berbentuk cendawan itu. Kak Noor bersuara manja semasa kepala pelir Pak Lazim yang kembang berkilat menyelam lebih dalam. Kak Noor mengetap bibir semasa Pak Lazim sedang membenamkan keropok lekornya sedikit demi sedikit. Pak Lazim senyum puas setelah tongkat saktinya berjaya masuk makin dalam. Badan Kak Noor bergegar kuat. Pahanya terketar-ketar. Kemutan demi kemutan makin pantas.
Kak Noor merasai kenikmatan tak terhingga. Dua tahun dulu perasaan inilah yang dinikmatinya. Kak Noor membuka mata sambil melemparkan satu senyuman manja kepada Pak Lazim. Pak Lazim menyambut senyuman Kak Noor dengan mengucup kedua-dua bibir sebelum menyonyot tetek Kak Noor yang berisi. Bibir lebam itu berlegar-legar di pangkal tetek. Kak Noor sudah hilang pertimbangan dengan melajukan pergerakan punggungnya. Diayak kiri kanan. Pak Lazim faham dan melajukan tujahannya agar Kak Noor mencapai kepuasan dengan sempurna. Pak Lazim dapat rasakan muara Kak Noor makin bertambah banjir.
Kak Noor menjerit nikmat. Badannya menggigil dan tindakannya mengendur. Pak Lazim faham bahawa Kak Noor telah selesai pertarungannya. Pak Lazim meneruskan henjutannya walaupun Kak Noor telah menyerah. Pak Lazim tahu bahawa orang perempuan akan bangkit semula nafsunya bila terus diusik. Pak Lazim masih meneruskan pertarungan sudah hampir 30 minit. Berkali-kali Kak Noor menikmati kepuasan. Melihatkan Kak Noor sudah keletihan tidak bermaya, Pak Lazim melajukan tujahannya dan akhirnya Pak Lazim melepaskan satu ledakan padu dan menembakkan peluru airnya ke pangkal rahim Kak Noor. Berdas-das dilepaskan peluru nikmatnya. Badan Kak Noor dirangkul kemas. Kak Noor terkapar kepuasan.
Kegersangan selama dua tahun telah diairi. Kak Noor puas bagaikan pengembara haus di padang pasir mendapat air minuman. Kak Noor merayu supaya Pak Lazim bertarung satu pusingan lagi sebelum pulang. Pak Lazim dengan rela hati memenuhi kehendak Kak Noor. Kedua makhluk berlainan jantina ini puas sepuasnya.
Masih ada hari esok, bisik Pak Lazim di telinga Kak Noor. Kak Noor tersenyum manis menunggu matahari naik di ufuk timur esok hari….
****************************************************
Sudah seperti tanggungjawabnya mengurus dusun berhampiran rumah mereka, Kak Noor hampir setiap hari meninjau dusun yang sedang berbuah lebat. Durian, cempedak dan beberapa tanaman lain tumbuh subur. Durian yang berbuah lebat telah gugur buahnya. Seperti biasa peraih dari bandar akan datang memungut buah-buah durian untuk dibawa ke bandar sebagai juadah penghuni kota.
Hari masih pagi, pukul sepuluh pagi. Kak Noor telah mengumpulkan durian yang luruh malam tadi. Durian tersebut dilonggok di tepi pondok. Kak Noor menunggu kedatangan Pak Lazim. Dia terkenang peristiwa minggu lalu, peristiwa yang membuat jiwanya benar-benar puas. Dan jasmaninya juga puas dilayan dengan baik oleh Pak Lazim. Bila membayangkan itu tiba-tiba saja ada cairan hangat mengalir keluar dari rongga kemaluan Kak Noor.
Bila terkenang Pak Lazim, Kak Noor terbayang peristiwa dua tahun lalu ketika dia pertama kali mengenali nikmatnya seks. Tubuh kekar hitam berotot kepunyaan Pak Abu telah memberi kenikmatan kepadanya dulu. Terbayang Pak Abu membelai tubuhnya. Terkenang kembali batang zakar Pak Abu yang berurat-urat dengan selesa keluar masuk lubang buritnya. Pada mulanya terasa sakit tapi bertukar sedap kemudiannya. Kak Noor terjerit nikmat bila Pak Abu memancutkan benih-benih ke dalam rahimnya. Kak Noor terkapar lesu kepuasan selepas penat bertarung.
Kak Noor tersenyum dan terasa cairan panas membasahi lurah nikmatnya. Kak Noor meraba-raba buah dadanya yang membusung dan tangan yang satu lagi meraba-raba celah kelangkangnya. Matanya terpejam bila membayangkan peristiwa dua tahun lalu.
Adegan demi adegan terlintas di layar ingatan Kak Noor. Seperti terasa-rasa bila Pak Lazim memainkan jari-jarinya di tebing lurah yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kak Noor kegelian dengan meluaskan kangkangnya. Puas dengan jari-jarinya, Pak Lazim merebahkan diri dan dengan terampil mengunakan lidah kesatnya untuk meneroka lurah Kak Noor yang kini sudah mulai becak. Pak Lazim senyum dengan respons yang diberikan oleh Kak Noor. Cairan lendir yang licin dan masin itu dijilat dan ditelan penuh nafsu. Nafsu Kak Noor rasa terseksa dilayan seperti itu oleh Pak Lazim.
Kak Noor masih ingat bila dia hilang sabar ketika merentap keropok lekor kepunyaan Pak Lazim dan kepala bulat hitam mengkilat dijilat dan dikulum. Masin di lidah Kak Noor. Peluh Pak Lazim yang mengalir ke batang berurat itu di telan bernafsu. Kak Noor dapat merasai cairan mazi Pak Lazim mula merembes keluar dari hujung kotenya.
Kak Noor mengelus tundunnya. Terasa basah di celah kangkangnya. Jelas terbayang bila Pak Lazim menekan lembut kepala berbentuk cendawan itu. Kak Noor bersuara manja semasa kepala pelir Pak Lazim yang kembang berkilat menyelam lebih dalam. Kak Noor mengetap bibir semasa Pak Lazim sedang membenamkan keropok lekornya sedikit demi sedikit. Kak Noor dapat melihat Pak Lazim tersenyum puas setelah tongkat saktinya berjaya masuk makin dalam. Badan Kak Noor bergegar kuat. Pahanya terketar-ketar. Kemutan demi kemutan makin pantas.
Kak Noor merasai kenikmatan tak terhingga. Dua tahun dulu perasaan inilah yang dinikmatinya. Kak Noor membuka mata sambil melemparkan satu senyuman manja kepada Pak Lazim. Pak Lazim menyambut senyuman Kak Noor dengan mengucup kedua-dua bibir sebelum menyonyot tetek Kak Noor yang berisi. Bibir lebam itu berlegar-legar di pangkal tetek. Kak Noor sudah hilang pertimbangan dengan melajukan pergerakan punggungnya. Diayak kiri kanan. Pak Lazim faham dan melajukan tujahannya agar Kak Noor mencapai kepuasan dengan sempurna. Pak Lazim dapat rasakan muara Kak Noor makin bertambah banjir. Akhirnya badan Kak Noor mengejang dan cairan kepuasan terpancut dari rongga buritnya.
Kak Noor seperti tak sabar menunggu kedatangan Pak Lazim. Kak Noor tersenyum bila dia mendengar bunyi lori dan jelas terlihat lori berkepala merah itu bergerak menghampiri pondoknya. Lori kepala merah berhenti betul-betul di sisi pondok Kak Noor. Kak Noor tersenyum saja melihat lori tersebut tapi dia tiba-tiba terkaku dan kecewa bila yang turun dari lori tersebut bukan Pak Lazim tetapi seorang lelaki india. Angan-angan Kak Noor musnah. Lain yang diharap lain pula yang tiba.
“Noor, Pak Lazim tak dapat datang. Dia suruh saya ganti,” lelaki india itu bersuara agak fasih.
Kak Noor melihat lelaki india tersebut. Dari mana dia tahu nama aku, fikir Kak Noor. Mungkin Pak Lazim memberitahunya. Direnung dan diamati lelaki di hadapannya itu. Perawakannya agak kurus tinggi dan masih muda, mungkin dalam lingkungan usia 25 tahun. Biasalah seperti orang india kebanyakan, kulitnya agak gelap.
“Kenapa Pak Lazim tak datang, dia sakit ke?” tanya Kak Noor.
“Dia tak sakit, isterinya yang sakit. Dia bawa isterinya ke hospital,” jawab lelaki india tersebut.
Tanpa disuruh lelaki india tersebut mula memuatkan durian yang telah terkumpul masuk ke dalam lorinya. Berpeluh-peluh badanya dan bajunya basah kuyup. Bila semua durian dimasukkan ke dalam lori lelaki india tersebut yang kemudiannya dikenali sebagai Kumar tercungap-cungap keletihan.
“Penatnya, Noor boleh minta segelas air.” Minta Kumar sambil membuka bajunya yang basah.
“Naiklah ke pondok, nanti saya ambil air,” jawab Noor sambil memandang badan Kumar yang dipenuhi bulu.
Kumar naik ke pondok dan mengibas-ngibas badannya yang berpeluh. Kak Noor menyerah gelas air kepada Kumar dan sekali teguk seluruh isi gelas mengalir melalui kerongkongnya. Kak Noor memerhati saja dan dia tercium bau peluh Kumar sungguh keras. Bau peluh lelaki india tersebut merangsang ghairah Kak Noor.
“Kumar, kamu dah kahwin?” tanya Kak Noor memulakan bicara.
“Sudah, baru saja mendapat anak pertama. Sekarang isteri saya dalam pantang.”
“Jadi kamupun sedang pantang lah?”
“Mana ada orang lelaki pantang.”
“Maksud saya kamu sekarang tengah puasalah.”
“Puasa? Mana ada orang india puasa.” Jawab Kumar tulus.
“Maksud saya puasa tak sentuh isteri.”
“Kalau yang itu sudah tiga bulan puasa.”
“Kamu tak mahu buka puasa?” tanya Kak Noor menggoda.
“Dengan awak ke?” tanya Kumar menduga.
“Yalah, siapa lagi.”
Kumar merenung Kak Noor. Perempuan melyu ini masih muda dan cantik orangnya. Berkulit putih halus dan berbibir merah basah. Ini satu tawaran yang amat bagus, fikir Kumar. Sudah lama dia teringin merasai perempuan melayu. Sekarang di tengah dusun durian ini tak terduga datangnya. Pucuk dicita ulam mendatang, fikir Kumar lagi. Tak salah rasanya menerima tawaran ini.
“Boleh saja, apa salahnya. Sudah lama saya tak bersama isteri.”
Kak Noor membayangkan tentu lelaki ini akan bertindak ganas kerana lama tak bersama perempuan. Tindakan kasar dan ganas seorang lelaki amat digemari Kak Noor. Dijeling dan tersenyum kepad Kumar seperti memberi lampu hijau. Kumar mendekati Kak Noor dan badan perempuan cantik itu dirangkulnya. Kumar kemudian menjilat leher Kak Noor sambil tangannya mengusap punggung padat isteri muda yang tak pernah disentuh oleh suaminya. Kak Noor berasa geli-geli bila Kumar meramas lembut buah dadanya. Kemudian Kak Noor rasa tangan Kumar mengusap-ngusap cipap Kak Noor. Kak Noor rasa stim kata orang-orang muda. Cipap Kak Noor terasa basah. Lepas tu Kumar menyingkap kain batik Kak Noor sampai paras dada. Sebahagian aurat Kak Noor mula terdedah.
Kumar memegang lembut kedua paha Kak Noor. Kumar kemudian menguak kedua paha tersebut hingga Kak Noor terkangkang. Kumar kemudiannya meletakkan mukanya ke celah kelangkang Kak Noor. Terasa benda lembut menjilat-jilat cipap Kak Noor. Geli-geli bertambah liar. Kak Noor kangkang makin luas kerana keenakan dan Kumar nampaknya makin ganas di celah kelangkang Kak Noor…Aduhhh syoknya. Kak Noor tak pernah rasa begitu enak. Kumar jilat cipap Kak Noor. Burit merah dengan bibir tebal itu membakar keinginan Kumar. Nafsunya bertambah hangat.
Lepas tu Kumar bangun, Kak Noor rasa macam tak sudah. Kumar membuka seluar yang melekat di badannya. Tersembullah senjata Kumar. Besar betul dan panjang pula. Hitam legam macam kepunyaan Pak Abu dan Pak Lazim juga. Kak Noor rasa kepunyaan Kumar lebih panjang dari Pak Abu maupun Pak Lazim. Tapi yang sungguh jelas perbezaannya ialah butuh Kumar ada kulup. Lelaki india ini tak sunat rupanya, fikir Kak Noor. Tiba-tiba saja Kak Noor terasa ingin mencuba senjata yang tak bersunat pula.
Kak Noor melihat senjata Kumar telah tegang terpacak dan kembang macam ular tedung. Kumar menyuakan senjatanya pada Kak Noor. Kepala senjatanya macam kepala kura-kura menjenguk keluar dari kulit kulup. Kak Noor pegang dan ramas-ramas batang hitam tersebut. Terasa berdenyut-denyut dalam gemgamannya. Dilurut-lurut dan dilancap-lancap batang kulup tersebut sehingga kepala hitam yang berkilat keluar masuk sarung kulupnya. Kak Noor bermain-main dengan kulit kulup dan menggulung-gulungnya macam memggulung ketayap di bulan puasa. Ketayap bulan puasa warna hijau muda kerana pewarna air daun pandan tapi yang ini ketayap hitam. Kak Noor tersenyum dengan tindakannya tersebut.
Kumar pula seperti tak sabar ingin merasai kehangatan bibir dan mulut wanita muda tersebut. Dia lantas memegang kepala Kak Noor lalu menyuakan senjatanya ke dalam mulut Kak Noor. Kak Noor menjilat dan mengulum batang hitam kenyal tersebut. Kumar dapat merasai mulut Kak Noor sungguh suam. Kepala pelirnya yang terloceh itu terasa hangat. Kumar geli dan enak. Terasa sungguh nikmat bila wanita melayu bermulut comel sedang membelai batang hitamnya. Dari dulu lagi Kumar berangan-angan ingin merasai perempuan melayu. Dia sungguh bahagia bila angan-angannya menjadi kenyataan.
Kumar tak mampu bertahan lebih lama. Kepala pelirnya yang sensitif itu teramat geli dan jika berlama-lama maninya pasti terpancut dalam mulut Kak Noor. Kumar tak mahu ini berlaku kerana dia ingin merasai burit perempuan melayu. Sehingga usia 25 tahun dia hanya merasai satu burit saja iaitu burit Rajakumari, bininya. Kumar mengeluarkan senjatanya dari mulut Kak Noor. Kumar merebahkan Kak Noor ke atas tikar mengkuang di dalam pondok tersebut. Dia menjilat-jilat dan meramas-ramas tubuh Kak Noor. Kak Noor balas merangkul badan Kumar. Kak Noor raba belakang badan Kumar. Kak Noor seronok sebab badan Kumar berbulu dan senjatanya besar.
Kak Noor mula membayangkan kalaulah senjata ini masuk ke cipap Kak Noor, alangkah sedapnya. Kak Noor memegang senjata Kumar dengan tangan kanan. Memang besar, segenggam rasanya. Cipap Kak Noor dah lenjun rasanya. Kumar masih lagi meramas-ramas, menjilat serta mencium ke seluruh badan Kak Noor.
Kumar kemudian memcelapak ke celah kangkang Kak Noor. Lepas tu Kak Noor rasa ada benda menusuk cipapnya. Sikit demi sikit senjata Kumar memasuki cipap Kak Noor. Kira-kira sebahagiannya masuk, Kumar berhenti kemudian menarik keluar senjatanya. Kak Noor tak sabar menunggu senjata besar panjang itu menyelam sepenuhnya ke dalam rongga buritnya. Kak Noor memegang punggung Kumar dan ditarik ke bawah. Kumar terus menusuk cipap Kak Noor perlahan-lahan sehingga santak. Kumar berhenti sekejap merendamkan senjatanya sambil meramas budah dada Kak Noor. Kak Noor paut punggung Kumar kuat-kuat. Kemudian Kumar menarik keluar senjatanya sehingga separuh jalan lalu menusuknya kembali. Dua tiga kali diulang-ulang. Kak Noor macam orang mabuk, mabuk cinta. Kak Noor goyang-goyangkan punggung, diayak kiri kanan.
Lepas tu Kumar keluarkan terus senjatanya dan bangun. Terkapai-kapai Kak Noor sebab belum puas. Kak Noor merayu supaya Kumar meneruskan. Kumar membalikkan badan Kak Noor. Kak Noor dah tertiarap di atas tikar. Kemudia Kumar meniarap atas belakang Kak Noor. Terasa senjata Kumar merayap-rayap kat punggung Kak Noor. Kedua-kedua tangan Kumar merasa-ramas buah dada Kak Noor dengan agak kuat. Sekali-sekali jarinya menggentel puting Kak Noor. Mulut Kumar pulak menjilat-jilat belakang tengkuk Kak Noor. Kak Noor rasa sungguh enak dan macam nak pitam rasanya.
Lepas itu Kumar memegang punngung Kak Noor sambil menarik ke atas menyebabkan Kak Noor tertonggeng. Lepas tu terasa senjata Kumar yang besar dan berkulup tu memasuki cipap Kak Noor dari arang belakang. Sampai separuh senjatanya masuk, Kak Noor menyondolkan punggungnya ke belakang. Lepas tu Kumar menyorong tarik senjatanya sambil dia memegang punggung Kak Noor. Di selang-seli pulak dengan Kumar meramas-ramas buah dada Kak Noor. Adoii seronok dan nikmat betul. Kak Noor tak pernah rasa sebegini seronok. Batang berkulup yang besar panjang itu keluar masuk dengan lancar. Kumar dapat merasai lubang Kak Noor sungguh ketat.
Kumar melajukan lagi sorong tariknya. Kumar mula mengeluarkan bunyi macam kerbau nak kena sembelih. Kak Noor juga kemutkan buritnya dengan kuat. Makin laju disorong-tarik Kak Noor makin seronok. Kak Noor gorangkan punggung sambil mengemut. Lepas tu Kumar berhenti sorong tarik dan dia baringkan pulak Kak Noor telentang. Kumar ambil satu bantal di tepi dinding dan meletakkannya di bawah punggung Kak Noor. Kak Noor tengok senjata Kumar hitam berkilat dan kembang, keras macam batang kayu. Kulupnya tersingkap banyak. Kak Noor rasa bertuah kerana dapat merasai senjata berkulup lelaki india yang besar dan panjang.
Kumar kembali menusuk cipap Kak Noor dan tanpa berlengah lagi menyorong tarik dengan lajunya…Dia mengerang keenakan. Kak Noor juga berpaut kuat pada punggung Kumar setiap kali Kumar tarik keluar senjatanya Kak Noor tarik punggung dia ke bawah. Kak Noor lonjakkan pulak punggung Kak Noor ke atas. Kak Noor kemut dan jugak gorang-goyangkan punggungnya. Di luar hujan mula turun mencurah-curah. Kak Noor rasa selamat kerana tak akan ada orang yang datang. Kumar sorong tarik makin laju. Kak Noor juga dah tak tahan rasanya dan dia mula mengerang dan menjerit keenakan.
Kak Noor makin kuat mengemut dan menggoyangkan punggung. Kak Noor rasa nak meletup. Tiba-tiba Kak Noor terasa kejang. Kedua-dua kaki Kak Noor pautkan ke pinggang Kumar, tangan pula Kak Noor pautkan pada bahu Kumar. Kak Noor tak sedar Kak Noor tergigit dada Kumar. Kak Noor tak boleh kawal langsung. Hampir setengah minit Kak Noor terasa meletup. Rupanya Kumar pun kejang jugak. Dia bercakap macam merapu bunyinya.
“Aku dah tak tahan, pancut luar atau dalam?” Suara Kumar bergetar di telinga Kak Noor.
“Pancut dalam, saya nak hamil anak kamu,” Kak Noor menjawab penuh nafsu.
Belum habis jawapan Kak Noor, Kumar melepaskan berdas-das peluru air dari muncung pelirnya. Dalam cipap yang terasa panas Kumar memancutkan maninya yang juga panas. Kak Noor dapat merasai pangkal rahimnya disirami benih-benih india yang sudah lama berpuasa. Kak Noor menggigil kelazatan bila benih-benih Kumar yang hangat menyembur pangkal rahimnya. Terbeliak matanya bila sperma Kumar berlumba-lumba menerpa ke dalam rahim mencari ovum untuk dibuahi. Sungguh banyak mani Kumar memenuhi rahim wanita melayu tersebut. Kak Noor harap benih hindu itu akan tumbuh subur dalam rahimnya.
Akhirnya kedua manusia tersebut terdampar keletihan di atas tikar. Kak Noor rasa betul-betul puas. Lebih nikmat dan lebih puas bila dia bersama Pak Lazim minggu lepas. Handal sekali Kumar ni. Kak Noor berterus terang dan memuji kehandalan Kumar. Kak Noor memberitahu Kumar dia ingin mengulanginya lagi. Dia ingin merasai butuh Kumar yang berkulup itu. Kak Noor mula membandingkan kehebatan Pak Abu dan Pak Lazim. Bagi Kak Noor butuh kulup lelaki india ini memang handal. Dia membayangkan bagaimana rasanya kulup benggali, cina dan mat saleh. Malah kalau boleh Kak Noor ingin merasai kulup negro..
Kak Noor bagaikan terasa-rasa batang besar keluar masuk lubang buritnya. Batang Pak Lazim yang berurat-urat dengan kepala besar seperti menggaru-garu dinding terowong nikmatnya. Batang Kumar yang hitam legam dan tak bersunat itupun gagah membenam lubang sempitnya. Bila terkenang batang-batang besar dan panjang kepunyaan Pak Lazim dan Kumar membuat lubang burit Kak Noor terkemut-kemut. Butuh melayu bersunat dan butuh hindu berkulup sama-sama hebat bagi Kak Noor.
Kak Noor yang sedang menunggu di pondok durian seperti tak sabar menanti ketibaan lelaki-lelaki tersebut. Kak Noor tak kisah siapa saja yang datang. Pak Lazim boleh, Kumar pun boleh. Bagi Kak Noor dia amat mengharapkan batang besar dapat meredakan gatal dan miang di lubang buritnya. Kak Noor terlonjak riang bila mendengar bunyi lori mendekati pondok duriannya. Dari bayangan di cermin hadapan lori Kak Noor percaya yang datang kali ini adalah Pak Lazim. Lelaki separuh baya yang masih gagah dan amat berpengalaman. Kak Noor masih ingat dia mengerang sakan bila dia dibuli dan diacah-acah oleh Pak Lazim.
“Pak Lazim, naiklah dulu.”
Kak Noor memanggil Pak Lazim yang baru saja mematikan enjin lorinya di tepi pondok Kak Noor. Di tepi pondok Pak Lazim nampak ada longgokan durian. Dia berhasrat untuk memasukkan buah-buah tersebut ke dalam lorinya terlebih dulu tapi dia menangguhkan niatnya bila dia dipanggil Kak Noor. Pak Lazim berjalan pelan dan melangkah masuk ke pondok. Tiba-tiba satu kucupan hinggap di bibir Pak Lazim. Pak Lazim terkejut tetapi membiarkannya. Kak Noor ulangi lagi mencium bibir Pak Lazim sambil memeluk erat badan Pak Lazim. Tindakan drastik Kak Noor membuatkan Pak Lazim terkapai-kapai dan terhoyong-hoyong di lantai pondok.
Pak Lazim dapat merasakan buah dada Kak Noor menghempap dadanya. Pejal rasanya. Badan Kak Noor menindih tubuh Pak Lazim. Pak Lazim dapat rasakan nafas Kak Noor yang panas di mukanya. Tundun pantat Kak Noor mengosok-gosok batangnya yang masih lembik di dalam seluar. Segala-galanya berlaku dengan pantas. Walaupun fikiranya ingin menolak Kak Noor dari atas badan, hatinya berkata sebaliknya, malah batangnya juga seolah-olah menarik tundun pantat tembam Kak Noor untuk terus melekat di situ. Ciuman bertalu di muka Pak Lazim membuatkan Pak Lazim lemas. Serangan lidah Kak Noor ke dalam mulut Pak Lazim menbangkitkan ghairahnya.
“Eh Noor, kenapa ni?” Pak Lazim bertanya kehairanan dengan tindakan spontan Kak Noor itu.
“Saya perlu ini Pak Lazim,” Kak Noor menjawab sambil meraba-raba batang kemaluan Pak Lazim.
Kak Noor mengucup dan membelai dada Pak Lazim. Pak Lazim menggelinjang kegelian bila lidah Kak Noor mencuit dan menjalar di dadanya. Pak Lazim faham bahawa Kak Noor sekarang sedang miang dan mengharap belaian seorang lelaki.
Pak Lazim spontan mengucup jari Kak Noor. Batang Pak Lazim terangguk-angguk menyetujui tindakannya dan menahan gelora yang membakar tubuh. Pak Lazim kulum jari Kak Noor sambil Kak Noor berterusan mengulum puting kecil dan membelai dada Pak Lazim. Kak Noor tahu di situ kelemahan Pak Lazim. Pak Lazim tidak mampu lagi melawan rangsangan Kak Noor.
Semakin lama, semakin ke bawah lidah Kak Noor turun bermain-main di pusat. Pak Lazim kegelian bercampur nikmat. Tangan Kak Noor merungkai tali pinggang dan seluar Pak Lazim dan menolak ke bawah dan mengelus lembut paha Pak Lazim. Pak Lazim memejamkan matanya. Pak Lazim biarkan. Pak Lazim tak peduli lagi. Pak Lazim dibuai kenikmatan bila tangan Kak Noor begitu mengasyikan membelai dan mengusap batangnya yang keras dan berdenyut-denyut itu. Terutamanya apabila Kak Noor menyentuh kepala cendawan yang mengembang itu.
Baru kini Kak Noor dapat melihat dari dekat, batang 7 inci Pak Lazim yang besar, gemuk serta kepala batang macam cendawan. Kak Noor genggam dan mainkan dipipi dan dagunya. Kak Noor semakin yakin, Pak Lazim tidak akan menolak lagi. Kak Noor yakin kepala cendawan itu akan dapat menyirami kegersangan pantatnya. Kak Noor tahu dan yakin kerana tangan Pak Lazim turut menggapai dan turun ke buah dadanya.
“Aaaahhh….Noor.” Satu keluhan panjang terbit dari mulut Pak Lazim sebaik sahaja lidah Kak Noor mencuit kepala batang Pak Lazim.
Kak Noor dah ada pengalaman. Sejak dia pertama kali menjilat dan mengisap batang butuh berkulup kepunyaan Kumar maka dia jadi gian untuk mengulum batang lelaki. Sekarang batang coklat gelap kepunyaan Pak Lazim telah berada di hadapannya. Kak Noor jelirkan lidahnya menyentuh kepala batang Pak Lazim. Tangannya mengurut batang Pak Lazim dengan lembut. Lidah Kak Noor menjalar ke batang dan kerandut telur menambahkan lagi denyutan batang Pak Lazim yang telah keras.
Akhirnya tangan Pak Lazim berjaya menyentuh buah dada Kak Noor. Pak Lazim selak t-shirt Kak Noor dari bawah. Pak Lazim elus buah dada kiri dengan tangan kanan sehingga putingnya membesar dan keras. Tak cukup tangan Pak Lazim membelainya. Berhadapan dengan wanita muda dan cantik di hadapannya itu membuat semangat Pak Lazim kembali muda. Benjolan daging kenyal digenggam dan diramas dengan geramnya.
Kak Noor tak menunggu lebih lama. Kak Noor masukkan batang Pak Lazim ke dalam mulutnya sampai ke tekak. Tangan kanan Kak Noor membelai dan mengusap manja kerandut telur. Kuluman mulutnya pada batang Pak Lazim membuatkan kaki Pak Lazim semakin mengangkang. Kak Noor sedut dan kemam batang Pak Lazim kemas-kemas. Kak Noor kulum sambil lidahnya menbuat jilatan keseluruhan batang Pak Lazim.
“Urgghhhh…Noor, sedapnya Noor,” keluh Pak Lazim sambil meramas-raman buah dada Kak Noor yang tegang dan besar itu.
Terlalu nikmat Pak Lazim rasakan. Telah lama Pak Lazim tidak mendapat nikmat batangnya dikulum begitu hebat. Luar biasa Pak Lazim rasakan kuluman Kak Noor. Geli campur nikmat bila lidah Kak Noor menjilat kepala batangnya. Pak Lazim dapat rasakan batangnya mengembang dalam mulut Kak Noor dan semakin bertambah besar.
Pak Lazim tak mahu menunggu lebih lama. KakNoor dirangkul dan dibaringkan di lantai atas tikar mengkuang. Tangan Pak Lazim beralih arah. Pak Lazim cuit punggung Kak Noor. Pak Lazim tak boleh biarkan Kak Noor mengganyang dirinya saja. Tangan kanan Pak Lazim menyentuh betis Kak Noor dan Kak Noor turut membantu mengengsot makin rapat dengan Pak Lazim. Kak Noor dapat rasakan tangan Pak Lazim menjalar masuk ke dalam kain batiknya. Dia tahu hala tuju tangan Pak Lazim. Kak Noor buka sedikit kangkangannya memudahkan pergerakan tangan Pak Lazim. Sememangnya dia tidak memakai seluar dalam apabila berada di rumah ataupun di pondok durian.
Punggungnya dirapatkan ke badan Pak Lazim. Pak Lazim terkejut mendapat punggung Kak Noor sememangnya terdedah. Bukan itu, malah alur pantat temban itu juga tidak berbungkus kecuali kain batik sahaja. Usapan tangan Pak Lazim bermain-main di alur punggung. Pantat Kak Noor terkemut-kemut menahan nikmat dan semakin basah.
Jari telunjuk Pak Lazim menyentuh bulatan muka pintu bontot Kak Noor. Lubang bontot Kak Noor mengemut bila tersentuh jari Pak Lazim. Jari Pak Lazim turun lagi menyentuh alur pantat licin bercukur yang telah basah dan terbuka. Sentuhan jari Pak Lazim di kelentit Kak Noor menyebabkan Kak Noor terpejam mata meratah batang Pak Lazim.
“Pak Lazim… aahhh… “ keluh Kak Noor perlahan.
Apabila jari Pak Lazim dibasahi lendir pantat Kak Noor, jari Pak Lazim naik semula dan membuat pusaran di lubang bontot Kak Noor. Pak Lazim main-mainkan jari telunjuk di situsebelum mula mencucuk masuk. Kak Noor kemut kuat. Pak Lazim ulangi lagi, Kak Noor kemut lagi. Pak Lazim buat berulangkali sehingga akhirnya jari Pak Lazim terbenam dalam lubang bontot Kak Noor yang panas. Kak Noor meneruskan kuluman di batang Pak Lazim yang keras macam besi. Panas batang Pak Lazim di dalam mulut Kak Noor. Air mazi bercampur dengan air liur Kak Noor di telannya.
Pak Lazim merungkai ikatan kain batik Kak Noor dan menariknya keluar. Kak Noor membantu sambil mulutnya terus mengulum batang Pak Lazim. Terserlah pantat tembam basah lencun di depan muka Pak Lazim. Bau pantat yang merangsang itu menambahkan gelora nafsu Pak Lazim. Pak Lazim mengangkat punggung Kak Noor dan lidahnya mencecah alur pantat yang lencun terus ke lubang yang terkemut-kemut itu. Tersentak Kak Noor bila hujung lidah itu menjulur masuk ke dalam lubang pantatnya dan berpusing-pusing di situ. Mulut Pak Lazim pantas menbuat sedutan di lubang sambil bibirnya mengemam kelentit yang tegang itu.
Tangan Pak Lazim meramas-ramas buah dada bengkak Kak Noor yang masih ditutup dengan t-shirt tanpa coli. Kak Noor keenakkan mengoyang-goyangkan dan menonyohkan pantatnya ke muka Pak Lazim manakala mulutnya makin pantas mengulum dan lidahnya menjilat-jilat batang Pak Lazim sehingga punggung Pak Lazim terangkat-angkat.
Sedutan ke atas kelentit dan mainan ibujari Pak Lazim ke atas biji kelentit Kak Noor membuat Kak Noor makin tak tertahan kesedapan. Kak Noor makin lemas, nafasnya makin kencang sehingga dia menggigit manja batang keras Pak Lazim kerana kesedapan yang amat sangat.
“Pak Lazim, Noor dah tak tahan…” rayu Kak Noor.
Pak Lazim berhenti dan masih dalam keadaan terlentang dengan batang tegaknya digenggam kemas Kak Noor. Mata Kak Noor bersinar-sinar keghairahan. Kak Noor segera mengadap Pak Lazim dan menanggalkan t-shirtnya. Terserlahlah selambak buah dada Kak Noor di depan mata Pak Lazim. Buah dada yang masih mengkal, besar dengan putingnya hitam mencuat ke atas, besar. Buah dada yang selalu menjadi perhatian lelaki termasuklah Pak Lazim sendiri. Batang Pak Lazim tambah berdenyut-denyut melihat pemandangan yang indah itu. Pantat Kak Noor yang tembam dan basah itu licin bersih menambahkan keindahan tubuh Kak Noor.
Kak Noor dengan tidak sabar-sabar lagi mengangkang di atas badan Pak Lazim, menurunkan perlahan-lahan badannya ke bawah sambil tangan kanannya memegang batang tegak Pak Lazim mengarahkannya ke lubang pantatnya yang terbuka itu sehingga menyentuh kepala cendawan yang berkilat itu. Kepala cendawan itu di gosok-gosokkan sekeliling lubang pantatnya dan menyentuh kelentit yang tegang menyebabkan Kak Noor mendengus perlahan. Kemudian secara tiba-tiba Kak Noor menhempapkan punggungnya menyebabkan batang keras Pak Lazim menjunam ke lubang pantat Kak Noor masuk kesemuanya sampai ke pangkal.
“Argghhh….besarnya… Unghh…panjangnya..,” Keluh Kak Noor sebaik sahaja batang Pak Lazim terendam di dalam lubang pantatnya yang hangat itu dan kepala cendawan itu menyentuh batu meriyan sehingga kepala Kak Noor terdongak ke belakang kesedapan.
Pak Lazim turut merasakan kehangatan lubang pantat Kak Noor yang sedang mencengkam keliling batangnya. Pak Lazim diamkan diri. Mulutnya pantas mencekup dan melahap buah dada Kak Noor yang tergantung tegang itu. Lidahnya bermain-main dengan puting tegang sambil mulutnya terus menyonyot buah dada seolah-olah seperti kanak-kanak kecil yang dahagakan susu. Kedua-dua tangan Pak Lazim meramas-ramas bontot bulat Kak Noor yang menjadi kegeramannya itu. Pak Lazim menahan Kak Noor dari membuat sebarang gerakan kerana ingin terus merasa kehangatan lubang pantat itu dan kemutan dinding rahim ke atas batang dan kepala cendawannya. Sememangnya lubang pantat yang basah dan hangat sentiasa membuatkan lelaki akan ketagihan. Tambahan pula dengan makanan tambahan seperti jamu menambahkan lagi keenakan kepada batang lelaki yang terendam itu.
Tangan Pak Lazim beralih meramas-ramas buah dada Kak Noor sambil mulutnya berganti-ganti menghisap kedua buah dada itu. Pak Lazim menguli-uli, meramas-ramas diselangselikan dengan jilatan dan hisapan ke atas puting serta sedutan yang agak kuat sekali sekala ke atas buah dada Kak Noor sehingga Kak Noor mendesis dan mendakap kepala Pak Lazim rapat ke dadanya. Kerana merasakan sensasi kesedapan putingnya dihisap sampai ke dalam lubang pantatnya yang padat dengan batang keras itu membuatkannya terkemut-kemut dan berdenyut-denyut. Sememang nikmat persetubuhan kalau tak disertakan dengan hisapan dan mainan mulut ke atas buah dada umpama makan tanpa minum air.. tak puas..
Kak Noor makin mengelinjang mendesis kesedapan apabila batang Pak Lazim mula keluar masuk perlahan-lahan. Gerakan perlahan Pak Lazim menujah keluar masuk membuatkan Kak Noor semakin tidak tertahan kesedapan yang amat sangat.
“Pak Lazim, sedapnya…laju lagi Pak Lazim, laju…..”
Rayu Kak Noor yang mengemut-gemut batang Pak Lazim dengan kerap memberikan rasa sensasi yang lebih kepada lubang pantatnya dan batang Pak Lazim.
“Sempitlah lubang Noor, sedap… kemut Noor, kemut….,” Pak Lazim juga mendesah kesedapan.
Pak Lazim ikut rentak Kak Noor. Dari bawah Pak Lazim hayun punggung ke atas. Dari atas Kak Noor menekan ke bawah sehingga santak ke pangkal batang Pak Lazim yang lecah lencun itu. Batang Pak Lazim lencun dengan air mazi Kak Noor. Pantat Kak Noor becak di tujah oleh batang besar Pak Lazim. Berdecup, decup bunyi irama alu bertemu lesung.
Kak Noor semakin tak tertahan dengan kenikmatan yang di terima. Kak Noor mencium seluruh muka Pak Lazim, meremang batang leher Pak Lazim. Hentakan punggung Kak Noor makin laju bersama ayakan gaya gerudi menyebabkan Pak Lazim mendesis-desis kesedapan. Nafas Kak Noor makin kencang. Gerakan Kak Noor makin tak teratur. Pak Lazim memegang punggung dan pinggang Kak Noor untuk megawal gerakan punggung Kak Noor yang makin laju dengan tubuhnya yang meliuk-liuk. Mata Kak Noor terpejam menikmati kesedapan yang amat sangat. Lubang pantatnya berdenyut-denyut dan terkemut-kemut. Hentakannya makin laju…
“Nor dah nak sampai, aahhh…”
Kak Noor tak mampu berkata-kata lagi bila gerakan terakhirnya menghentak sekuat hatinya batang Pak Lazim sampai ke pangkal sambil mengemut kuat sehingga terasa air maninya keluar mencurah membasahi batang Pak Lazim seperti terkencing. Akhirnya Kak Noor rebah keletihan di atas dada bidang Pak Lazim. Mulutnya menyonyot kecil puting Pak Lazim. Pak Lazim tak perlu mempelbagaikan posisi mendatangi Kak Noor. Kak Noor memang selesa bermain di atas kerana dapat mengawal mainannya. Batang keras Pak Lazim masih terbenam di dalam lubang pantat sempit Kak Noor. Kak Noor membiarkan batang itu berdenyut-denyut sambil dia terus membuat kemutan demi kemutan ke atas batang yang masih keras itu.
Pak Lazim merangkul Kak Noor dan menelentangkannya pula. Kini giliran Pak Lazim mencari kepuasan total bagi dirinya dan batangnya yang gersang itu. Dia menarik bantal kepala yang leper dan meletakkan dibawah pinggang Kak Noor sehingga tundun dan pantat Kak Noor yang sememangnya tembam makin tinggi. Namun begitu batang kerasnya tetap terendam di dalam lubang hangat yang berdenyut-denyut kecil itu.
Pak Lazim merapatkan kaki Kak Noor dan meletakkan ke atas bahunya. Terasa bertambah sempit lubang pantat Kak Noor. Perlahan-lahan Pak Lazim menarik batangnya keluar sehingga tinggal kepala cendawan di muka pintu dan menujah dengan pantas sehingga terbeliak mata Kak Noor menerima tujahan itu. Dibuatnya berulang kali tujahan laju dan tarikan perlahan. Kak Noor yang telah mendapat klimak tadi mula merasakan keghairahan baru di dalam diri dan pantatnya. Lubang pantatnya mula berdenyut-denyut menerima tujaha demi tujahan. Tangannya mememgang lengan Pak Lazim. Keadaan tikar mengkuang menjadi kusut masai. Pondok kecil itu penuh dengan bau air mani namun ia menambahkan nafsu keduanya. Tujahan Pak Lazim makin laju, nafas Kak Noor makin kencang.. “Uuhhh.. aahhh…kuat lagi Pak Lazim. Sedapnya….”
Kak Noor makin meracau. Kemutan ke atas batang Pak Lazim makin laju. Tangan Kak Noor mengawang-gawang seolah-olah mencari tempat berpegang. Kakinya yang tersandar di bahu Pak Lazim kini mengepit pinggang dan punggung Pak Lazim. Seolah-olah lubang pantatnya enggan melepaskan batang Pak Lazim. Nafas keduanya makin pantas. Pak Lazim melipat kaki Kak Noor sehingga menyentuh buah dadanya dan terus menhenjut dengan gerakan yang lebih pantas lagi menyebabkan pondok kayu itu bergoyang kuat mengikut goyangan badan Kak Noor dan hentakan Pak Lazim. Kak Noor mengeleng-geleng kepala kesedapan. Mulutnya berdesis-desis. Tangannya mencengkam lengan Pak Lazim sehingga kukunya membenam kulit lengan Pak Lazim.
Kepala batang Pak Lazim makin berdenyut-denyut seiring dengan hentakan padu yang semakin kuat. Kaki Kak Noor dilepaskan. Hentakannya makin laju dan tak teratur. Air makin banyak bertakung di pangkal batang Pak Lazim. Terlalu nikmat. Tangannya kemas memeluk tubuh badan Kak Noor. Tangan Kak Noor memeluk belakang Pak Lazim sambil badannya dilentingkan ke atas mengikut irama tusukan laju batang Pak Lazim. Tujahan semakin laju dan kuat, berdecap-decap bunyinya..
“Ahhh..ahhh Arghhhhhh…,” akhirnya Pak Lazim tidak mampu menahan diri dan terus melepaskan pancutan sedalam-dalamnya dalam lubang pantat Kak Noor yang mengemut-gemut batang sambil air maninya juga memancut membasahi batang Pak Lazim. “Sedap Pak Lazim, sedap….” “Sedap Noor, sedap…. Kedua insan itu terkulai lemah, terbaring dengan nafas tak teratur. Masing-masing menikmati kelazatan tiada tara. Air yang bertakung sekian lama telah dilepaskan, bagaikan pintu empangan yang dibuka. Air memancut deras menuju haluan. Lubuk yang gersang telah diairi. Gurun tandus telah disirami. Kedua makhluk telah sampai ke garis penamat. Kedua-duanya puas
1K notes
·
View notes
Text
Juara Festival Vokasi Satu Hati Astra Honda Motor 2023
Juara Festival Vokasi Satu Hati Astra Honda Motor 2023 ., salam pertamax7.com, Juara Festival Vokasi Satu Hati Astra Honda Motor 2023 Link ponsel pintar ( di sini ) Salam Satu Hati Ada info resmi dari pulau Jakarta bahwasanya AHM Umumkan Siswa, Guru, dan SMK Terbaik di Festival Vokasi 2023 Sebanyak 21.330 siswa, 1.875 guru, dan 711 SMK peserta Festival Vokasi Satu Hati (FVSH) akhirnya sampai…

View On WordPress
0 notes
Text
KESEDAPAN BINI ORANG
Cerita lucah bini kawan ini bermula bila aku menumpang dirumah kawan aku yang sudah berkahwin.
Bini dia tu tuhan sajalah yang tahu “Comel Gila boss” Body pulak montok. Kalau shape punggung tu
peeeeeh macam itik serati jalan menonggek je. Kawan aku ni selalu pergi outstation jadi selalu jugaklah
aku ditinggalkan dengan bini dia. Pada mulanya aku taklah sangat merasa apa-apa. Tetapi lama-
kelamaan sikap bini dia ni dah lain macam sikit dengan aku. Cakap dia pun dah meleret, senyum dia tak
lekang dari bibir, pakaian dia dah cuma pakai baju tidor yang nipis tu je.sekali dua memang lah tak
merasa apa apa tapi bila dh selalu sgt nampak gumpalan dngan punat yg timbul disebalik kain jarang tu..
adik dlm seluar aku ni meronta ronta.
Satu hari tengah aku telentang depan TV. Bini kawan aku ni tiba-tiba datang tidur tepi aku. Dia cuma
pakai baju tidur nipis paras peha . Bila aku tengok betul-betul rupanya dia tak pakai coli dengan seluar
dalam pun.berdebar debar jantung turun naik darah aku, terkedu aku sekejap. Dekat sepuluh minit kami
keras kat depan TV tu. Last sekali aku kata dalam hati “Rugi tak capai peluang ” So aku pun memulakan
perbualan “Cantik baju you, beli kat mana tu…” Dia menjawap ” Beli dekat Australia” Malunya aku pada
masa itu. Alamak bodohnya kataku tak ada benda lain ke nak cakap. Fida pun berkata “Panas betul hari
ni ye”… Aku mengangguk macam budak bodoh. Darah aku pada masa itu sudah naik ketahap nak
meletup dah.
Fida tiba-tiba dalam posisi terlentang itu meninggikan lututnya menyebabkan baju tidur tadi turun ke
paras pinggangnya dan kakinya di kangkang sedikit sambil mengkipas pantatnya dengan tangan dia
berkata dengan suara merengek…. “Panaaaaasssssss ” Wow aku pun dalam hati berkata ” Ini sudah lebih
“. “Panas, kesiannya dia, Boleh I tolong kipaskan” kataku, dia cuma mengangguk. Aku pun apa lagi
bangun dan pergi ke pantat dia. Fullamak ini yang dikatakan barang baik.
Pantat bini kawan aku ni tembam gila dengan air dia dah mencurah-curah bersinar-sinar kena cahaya
lampu. Aku pun apa lagi naik syeh laaaa. Aku kelebek pantat dia dengan dua ibu jari lepas tu aku jilat
betul-betul.
Dari lubang punggung sampai ke biji kelentit dia. Dia punya sedap mengerang sambil merengek2
manja….. AAAAaaaaaaaahhh …��…… MMMMMmmmmmmmm…. Lagiiii Bang Lagiiiiiiiiiiii….
OOooooooohhhhh….. Saaayyyyyaaaaaang Sedapnyaaaaaa. Aku cucuk lidah aku masuk dalam lubang
pantat dia. Panassss lidah aku kena kemut .
Tangan aku pulak dh tak duduk diam macam kena gam dekat tetek Fida. Aku uli dan ramas tetek fida
dengan lembut . Fida tak habis-habis mengerang. Dekat sepuluh minit aku jilat pantat dia sampai muka
aku ni penuh dengan air dia.
Lepas tu . Fida rentap zip seluar aku dan menarik seluar aku hingga ke buku lali dan terus melurut seluar
dalam aku dengan rakus lalu menghisap batang aku tak sempat aku nak buka baju “Wow ini sudah jadi
macam Sex Ganas” kataku dalam hati. Sambil melutut aku memegang kepala Fida sambil menekan
kepalanya kearah balak bersaiz 7inci kepunyaanku . Sesekali dia tercekik kerana tojahan ku. Hisapan dia
mengeluarkan bunyi yang amat mengasikkan. Aku mengangkat kakinya kearah ku lalu kami pun berada
dalam posisi 69. Bau pantat Fida begitu memberahikan aku.
Aku memasukkan dua batang jariku kedalam pantat Fida, semakin lama semakin cepat aku sorong
tarikan. Sesekali Fida berhenti dari menghisap dan mengeluarkan bunyi macam orang sedang meneran.
Punggungnya yang sudah lama menjadi idaman aku tu diramas dengan penuh perasaan kegeraman.
Kemudian aku pun bangun dalam keadaan yang begitu payah sekali kerana bini kawan aku ni tak mahu
berhenti dari menghisap batang aku. Dalam keadaan berdiri aku dapat melihat pipi Fida cengkung
kedalam kerana menghisap pelirku yang pada masa ini sudah berkilat-kilat dipenuhi air liur Fida. Aku
tolak Fida ke lantai dan mengangkangkan fida , tetapi Fida menutup pantatnya yang gebu itu dengan
kedua-dua tangannya. Aku terkedu seketika. Fida berkata “You cannot fuck me there”. “Why” kata ku. “I
don’t want to go that far” balas Fida.
Kepala aku dah naik separuh gila mendengar jawapannya itu. “Benda ini salah, I boleh mengandung”
katanya lagi. Pada masa tu aku dah tak ingat apa lagi. “I don’t care anymore. I nak jolok pantat you yang
ketat tu samada you suka atau tidak macam mana pun pantat you mesti rasa batang I pada hari ni”. Aku
pegang pergelangan kaki Fida kemudian aku tolak kedepan aku kepit kaki dia bawah ketiak aku sambil
tangan aku menangkat tangan Fida yang masih menutup pantatnya.
Bila terankat sahaja tangan dia aku melihat pantat dia sudah dalam keadaan tergangga. Aku pegang
kepala konek aku, kemudian aku acukan dekat dengan lubang pantat Fida. Aku main-mainkan dulu
kepala konek aku dekat dengan lubang pantat dia. Kemudian aku masukkan kepala aku kedalam.
Peehhh suam suam panas pantat diaa . “Wow pantat you ni memang panaslah Fida” kata ku. Fida cuba
menolak dadaku tetapi tidak berdaya. Aku terasa pantatnya mengemut kepala batang aku. Fida masih
cuba menolak aku. Aku naik geram lalu aku menojah seluruh batang sampai ke telur aku kedalam pantat
Fida. Fida tersintak sambil mulutnya ternganga mengeluarkan bunyi ” AH “.
Matanya bulat macam duit lima puluh sen. Aku dapat rasakan lubang pantatnya itu mengemut seluruh
batang kotek ku. Kata ku pada Fida “Tak sangka pantat you ni lubang tanduk, makin dalam makin ketat”.
“Sakittttttttt….” kata Fida…. “Ya sekejap lagi sakit akan hilang. I nak kongkek you sampai esok pagi”
dengan kata-kata itu aku pun menarik batang aku sampai ke kepala konek kemudian aku jolok balik
sampai terbenam habis.
Aku layan dekat sepuluh minit. Memang betul kata aku, Fida tak rasa sakit lagi. Malah dia memainkan
peranan penting mengayak punggungnya sambil mengemut batang aku macam nak gila. Mulutnya tetap
ternganga dan angin tak berhenti-henti keluar dari mulutnya setiap kali aku menujah pantatnya dengan
keras. Kalau ikut hati mahu aku tojah sampai koyak pantat dia. Tapi barang aku nak pakai lagi beb.
UUuuuuuuu…. Bessstttttttt…..Aaauuuuwwwww Lagi Bang Lagiiiiiiiiiiiiiiiii….Bunyi suara Fida yang
merengek macam tu membuatkan aku lagi laju menojah batang aku.
Pantat Fida sudah naik merah dengan tojahan aku. Satu pemandangan menarik bila mana setiap kali aku
menarik dan menojah batang aku kulit pantat Fida macam tertarik keluar dan tertojah masuk dari
pantatnya macam pantatnya tak mahu melepaskan batang aku.
Kemudian aku menarik keluar batang aku……bunyi “POP” terkejut aku..”Wow pantat you boleh buat
bunyilah Sayang….”.kata ku sambil ketawa. “Jom kita naik atas….I nak main dengan you di atas katil you
dengan laki you” kata ku dengan berahi sekali sambil memegang batang aku yang berdenyut-denyut.
Aku dan Fida berjalan ke bilik dia dan suaminya dlm keadaan dia tk lepas memegang batang ku katanya
batang aku lagi besar dari suaminya. Sampai di tepi katil dia hendak naik keatas. “No...No...Not on the
bed...I nak you menungging sambil berdiri di tepi katil dan tangan diletakkan di tepi bucu katil. I nak fuck
you sambil berdiri” Kata ku.
Fida membalas dengan membulatkan matanya sambil berkata ” WOW…ini sesuatu yang baru untuk I ”
Apabila dia menungging sahaja aku menuja konek 7inci aku sampai ke telur Fida mengerang kesakitan.
“You nak lagi macam tu” tanya ku. Fida tak berkata apa-apa diam tanda setuju. Lalu aku tujah lagi
pantatnya dengan segala tenaga dan kepantasan sambil tangan ku menarik pinggangnya kearah ku.
Aku berasa macam berada dalam alam fantasi. Dengan pantat bini kawan ku di depan sedang dijolok
dengan ganasnya oleh batangku. Oh, kemutan pantat itu begitu rakus sekali. Fida mengerang macam
orang kena rasuk. Rambutnya melayang kesana-kemari mengikut hentakan batang ku.
Kemudian aku terdengar Fida Berkata “Sayangggggggg Fidaaa Nakkkkk Keluarrrr
ahhhhhh……OOOOhhhhhhh I’m cumminggggggggggggg…UUUHHhhhhhhhh Sedappppppppppppp
Banggggggggggggg. Hayunan aku makin lama, makin kuat bila terdengar rengekkan Fida itu. Aku
menujah pantat Fida dengan semahu hati aku. Bunyi tubuh kami berlaga semakin kuat. Hati ku
berkata…Yang pantat Fida adalah kepunyaanku pada saat ini.
Tiba-tiba aku melihat badan Fida bagaikan tersentak-sentak dan kumutan pantatnya pula semakin laju,
serta dia mengeluarkan bunyi macam orang nak bersin. Pada masa itu juga aku terasa air mani aku pun
dah nak keluar dan sampai kemuncaknya. Aku pun terkejang-kejang sambil cuba untuk memasukkan
telur-telur aku sekali kedalam pantat Fida akhirnya aku melepaskan air mani ku kedalam pantatnya. Air
mani ku mencurah curah di dalam pantatnya dan Apa bila aku menarik batang ku dari pantatnya. Air
mani ku pun keluar sama meleleh ke lantai. Bagiku ia adalah satu pemandangan yang sangat menarik.
Aku pun naik keatas katil dengan Fida dan kami berkucupan dengan penuh berahi sambil berkuluman
lidah. Selepas lima minit. Aku bertanya pada Fida “Nak lagi” Sambil tersenyum dia mengangguk
kepalanya dan terus menuju kearah batang konek aku. Dan kami meneruskan round yang kedua.
Alangkah bertuahnya aku mempunyai bini kawan yang kemarukk. Pantatnya diberikan untukku kerana
suami nya sering meninggalkannya dalam jangka waktu yang lama.

1K notes
·
View notes
Text
Ustazah Dayana (Nikmat)


Ustazah Syaima meletakkan phone ke atas meja kecil bersama beg tangan di tepi katil King Size itu. Sengaja ditempah bilik Hotel 5 bintang untuk lebih privasi. Wangi bilik memberikan sedikit rasa tenang. Tak lama, Syazana membalas “okayy” kepada mesejnya yang memberitahu dia akan pulang sedikit lewat hari itu.
Pandang dibawa ke arah Leman yang sedang duduk di bucu katil. Melihatkan Ustazah Syaima meletakkan phone, dia juga menyimpan ke dalam poket sambil tersenyum antara rasa teruja dan segan.
“Jadi... Leman... Awak nak saya tukar pakai jubah tadi?” soal Ustazah Syaima perlahan. Kini Ustazah Syaima memakai kembali jubah yang dipakai datang kerja tadi. Tudung labuh silver satin berbunga pink sakura di hujung. Bersama jubah hitam hampir kosong, cuma berbatu manik di lengan tangan.
Leman menggeleng. “Urm... Tadi Ustazah sexy... Tapi bila saya bayangkan, saya selalu bayangkan Ustazah pakai macam ni... Macam tengah mengajar” kata Leman jujur. Semakin selesa. Ustazah Syaima senyum sambil merapatkan tubuh. Peha mereka bertemu.
“Hmm... Kalau macam tu, apa lagi yang awak bayangkan? Kita cuba keluarkan semua fantasi awak harini. Kelas nanti saya nak awak fokus” kata Ustazah Syaima dengan nada sedikit tegas. Mengingatkan.
Leman senyum. Melihat tubuh Ustazah Syaima. Pehanya jelas dipeluk jubah yang ditarik gravity itu. Wangi perfume lembut Ustazah Syaima juga telah mengeraskan batangnya semenjak dari dalam kereta lagi. Melihat Leman senyap, Ustazah Syaima senyum. Cuba menenangkan hati sendiri yang mula malu. Mungkin dirinya yang perasan lebih. Mungkin Leman hanya bergurau atau suka suka ayam. Betul kata Nora, Mungkin dia patut bersabar.
“Kalau ada apa apa yang awak nak buat dekat saya... Erm... S... Saya izinkan...” kata Ustazah Syaima sedikit kekok. Terpengaruh dengan rasa risau di dalam kepala. Leman menelan air liur.
“S... Sebenarnya Ustazah... S... Saya tak banyak bayangkan... Saya buat apa apa dekat Ustazah...” kata
perlahan.
“Eh? H... habistu?”
Leman nampak sangat teragak agak sebelum akhirnya membuka mulut semula. “Saya bayangkan... Urm... Ustazah yang... goda saya... Buat strip tease... M... Macam Ustazah buat dalam bilik Ustazah tadi...” kata Leman jujur.
Ustazah Syaima menarik nafas lega. Jadi bukanlah Leman menyesal atau tidak mahu akannya. Ustazah Syaima bangun berdiri. Wajahnya merah. Jujur, dia pun kurang pasti mengapa dirinya semakin liar dan berani begini. Tidak tahulah kerana batang batang muda yang dah dirasanya, atau kerana Fadzril dan Azmir.
Yang pasti, dia akan lakukan apa sahaja yang Leman mahu asalkan batang Leman terbenam ke dalam pantatnya hari ini.
Ustazah Syaima berdiri di hadapan Leman. “Jujur... Saya tak pernah strip tease strip tease ni... Tapi... Urm... Saya cuba ya?” kata Ustazah Syaima. Leman mengangguk mengizinkan. Walhal Ustazah Syaima berduaan dengannya di dalam bilik Hotel itupun sudah sangat memberahikan baginya.
Ustazah Syaima senyum dengan wajah keibuannya, sebelum tangan mula dibawa merayap ke tubuh sendiri. Tangan meraba perut yang rata sendiri, sebelum satu tangan dibawa ke atas, merayap di atas buah dada dan tudung labuh, dengan tangan yang satu lagi dibawa turun merayap peha.
Jelas Leman membayangkan yang tangan itu adalah tangannya.
Ustazah Syaima senyum melihat reaksi Leman. “Ummm... Awak suka tengok saya goda awak macam ni...?” soal Ustazah Syaima nakal sambil tubuh dibawa lenggok dan lentik sedikit. Sesekali mengintai bonjol yang mengeras. Leman mengangguk. Nafasnya semakin berat.
“Umm... Awak lagi suka yang ni...” tangan Ustazah Syaima kedua dua dibawa meramas buah dadanya di atas tudung labuh itu, sebelum tubuh dibawa pusing dan Ustazah Syaima melentokkan pinggulnya, membiarkan graviti menarik jubah itu rapat, melekap mendedahkan daging punggungnya yang dibalut panties nipis itu.
“Atau ni...?” soal Ustazah Syaima nakal. Tangan sendiri dibawa meraba daging punggung yang besar itu. Tangan Leman diangkat cuba mencapai daging punggung Ustazah Syaima, namun Ustazah Syaima cepat mengelak.
“Aish Leman... Tadi kata nak strip tease... Mana boleh raba raba” kata Ustazah Syaima nakal. Tahu syarat itu dari movie movie yang ditonton. Leman senyum membetulkan kaca mata. “Ehe... S... Sorry ustazah” katanya segan sambil ditarik semua tangannya.
Ustazah Syaima senyum sambil tubuh dibawa menghadap Leman kembali. Tangan dibawa masuk ke dalam tudung labuh, lalu ditarik zip ke bawah, penghujung masih dibawah tudung labuh. Dari gerak tangan, Leman dapat mengagak yang Ustazah Syaima mula menanggalkan jubahnya. Namun mungkin dibiar sangkut ke bahu.
Tangan Ustazah Syaima kemudian jelas meramas kedua dua buah dadanya dibawah tudung labuh itu. Dan mata Leman membulat melihatnya.
“Umm...Amboi Leman... Tutup sikit mulut tu...” usik Ustazah Syaima. Leman senyum segan. Namun Ustazah Syaima terus menerus mengusik Leman. Kemudian, jubah hitam itu ditolak sedikit, dibiar jatuh melepasi bahu, mendedahkan buat pertama kalinya tubuh MILF itu kepada Leman.
Rahang Leman seolah jatuh ke lantai.
Tudung Ustazah Syaima masih kemas, labuh menutup dada. Namun di balik tudung itu, Leman dapat melihat bentuk tubuh Ustazah Syaima yang baginya seolah dari film porno MILF yang ditontonnya. Pinggul Ustazah Syaima lebar, membuatkan pehanya juga sedikit berisi, memberi bentuk curvy yang baginya lebih dari semporna.
Tangan, lengan Ustazah Syaima juga tidak kurus dan tidak terlalu berisi. Kena dengan tubuhnya. Dan tidak cukup dengan itu, panties lace hitam yang dipakai Ustazah Syaima agak jarang. Hanya corak sedikit tebal di bahagian bawah. Dan dari apa yang dilihat Ustazah Syaima pastinya licin di bawah itu.
Dan apa yang mengghairahkan lagi Leman, ada la stoking paras peha Ustazah Syaima. Ketika berubah tadi Leman dah perasan. Namun dia ingatkan itu standard stoking paras buku lali atau betis.
“U... Ustazah memang pakai macam ni hari hari ke?” soal Leman sambil me jamah tubuh Ustazah Syaima itu dengan matanya.
Ustazah Syaima sambil itu masih melentikkan tubuhnya. Jemari mula meraba panties, garis stoking. Ustazah Syaima menggeleng. “Bila ada special case macam ni je...” jawab Ustazah Syaima. Teringat yang dia mula memakai lingerie ke tempat kerja dek diajar Azmir. Dan ya, dia tidaklah memakai begini walau di bawah setiap hari. Hanya apabila dia tahu Azmir mahukannya.
Dan sekarang, untuk Leman.
Leman senyum menelan air liur. Ustazah Syaima sengaja melentokkan tubuhnya, membiarkan Leman menikmati. Sesekali, ditarik tudung labuhnya memeluk buah dadanya. Memberi ‘tease’. Sesekali juga, Ustazah Syaima mengangkat tudungnya separuh mendedahkan buah dadanya, sebelum dibiar lepas menutup kembali.
“Nak saya teka awak bayangkan saya buat apa lagi?” soal Ustazah Syaima nakal. Leman mengangguk. “Mmm... Baring...” Arah Ustazah Syaima. Leman laju menolak tubuhnya naik habis ke katil sebelum baring berbantal di tengah katil itu. Ustazah Syaima memanjat bak seekor harimau bintang yang mengintai mangsanya.
Lalu dipanjat tubuh Leman, sebelum satu tangan Leman di ambil lalu dibawa ke buah dada di bawah tudung. Dan jemari Leman terus mengambil alih, meramas dengan perlahan sekali dua, sebelum semakin rakus seolah takut terjaga dari mimpi ini.
“Ummmphhh... Leman... Geramnya awak dekat saya...” usik Ustazah Syaima. Ustazah Syaima perlahan menunduk lalu mengucup bibir Leman. Leman yang pertama kali menyentuh wanita itu terasa kaku. Membiarkan Ustazah Syaima yang mengawal, sebelum Leman perlahan membalas mengikut gerak bibir Ustazah Syaima.
“Ummphh... Bagus... Sekarang... Keluarkan lidah kamu...” bisik Ustazah Syaima sambil satu lagi tangan tanpa sedar turun meraba bonjol seluar Leman. Leman menjelir lidah ke atas, kemudian Ustazah Syaima menyambut, menghisap perlahan sebelum lidahnya mencari di sekeliling lidah Leman.
Kepala dibawa turun dan lidah Leman kembali ke dalam mulut, diikuti lidah Ustazah Syaima yang mengajar bagaimana untuk ‘French kiss’ itu. Ustazah Syaima menarik nafas, dan Leman mengambil peluang itu untuk membalas kucupan berahi Ustazah Syaima.
“Ummphh... Ahh... Cepat tangkap rupanya awak ni... He... Srpphh... Ummphh...” Ustazah Syaima memuji sambil membalas kucupan semula. Kedua dua tangan Leman kini semakin berani dan rakus meraba, meramas tubuh Ustazah Syaima, mendengus di antara nafas. Kehilangan kata kata.
Setelah lama, Ustazah Syaima menarik kepalanya
Tubuh dibawa merangkap turun. Dan jemari perlahan membuka tali pinggang dan zip seluar Leman, sebelum direntap turun bersama seluar dalam. Nafas Ustazah Syaima semakin berombak apabila melihat batang Leman menegang tegak. Air mazi jelas bertakung dan meleleh di kepala.
“Wow... Leman... Ummphh...” Ustazah Syaima juga kehilangan kata kata. Batang Leman bukanlah batang yang paling besar pernah dia tengok, namun entah mengapa. Jemari terus menangkap batang Leman sebelum terus dibawa masuk ke dalam mulut. Kepala mendayung ke atas ke bawah menghisap penuh lahap dan menjilat di dalam mulut.
Sesekali Ustazah Syaima mengintai Leman di atas. Melihat reaksi Leman yang mendengus, sesekali memanggil namanya. Membuatkan Ustazah Syaima semakin berahi.
“Ummphhh... Srpphh... Ummphh...” Ustazah Syaima mendayungkan kepalanya laju ke atas dan ke bawah, lalu ditolak batang Leman sedalam dalamnya menolak tekak. Ustazah Syaima membiarkan Leman menikmati hangat ketat mulutnya itu sebelum menarik kepalanya, mencungap sedikit. Namun jemari terus mengocok batang pelajarnya itu.
“Ahh... Ummph... Apa lagi yang awak bayangkan ni Leman...?” soal Ustazah Syaima sambil terus mengurut batang Leman. Kononnya mahu ia terus keras. Walhal Ustazah Syaima cukup tahu yang ia tidak akan turun selagi meletus. Tidak selagi dia di hadapannya.
Leman menarik nafas dalam. Wajahnya merah. Kaca mata ditolak ke atas sambil menelan air liur. “Saya bayangkan... U... Ustazah naik atas saya... Urmph... B... Boleh kan?”
Ustazah Syaima berpura terkejut. “Leman! Saya ingatkan... Apa yang saya dah buat ni... Cukup...” kata Ustazah Syaima. Namun Ustazah Syaima perlahan bangun lalu duduk di atas batang Leman. Dengan panties yang masih tersarung, menekan batang Leman yang kini terbaring, ditekan antara tembam pantat Ustazah Syaima dan tubuhnya sendiri.
Leman mendengus merasa hangat dan fabrik lembut panties Ustazah Syaima itu.
“T... Tapi... Kalau saya tak buat ni...” Ustazah Syaima mengerang perlahan sambil mula menggerakkan tubuhnya kehadapan dan belakang. Menggigit bibir bawah semakin berahi. Pantat tembam yang semakin basah mula meresapkan air pantatnya ke batang Leman.
“Ummphh... N... Nanti saya tak boleh fokus dalam kelas...” tambah Leman. Konon memberi justifikasi kepada apa yang akan mereka lakukan.
Ustazah Syaima mengangguk setuju. “Ahh... S... Saya masukkan ya...” kata Ustazah Syaima sambil menolak dirinya bangun sedikit. Panties ditolak ke celah peha, mendedahkan pantatnya yang tembam licin itu, sebelum batang Leman dicapai lalu dihala ke bibir pantatnya. Digesel ke biji kelentit dan bibir pantatnya, sebelum dibawa tolak masuk ke dalam pantat.
“Ahhhhh...Emiirrr” Ustazah Syaima mengerang merasa pantatnya tersumbat dengan batang Leman. Pantatnya mengemut balas, melumur habis setiap inci batang Leman dengan air pantatnya. Mata Leman pula membulat. Buat pertama kali merasa pantat seorang wanita. Mengemut, hangat, basah...
“U... Ustazahhh...” Leman mendengus balas sambil tangan meramas peha Ustazah Syaima. Ustazah Syaima membiarkan batang Leman terbenam buat beberapa ketika sebelum tubuh dibawa turun, menonggeng di atas Leman sambil memastikan batang Leman masih di dalam pantatnya.
Buah dadanya tertutup dengan tudung labuh yang masih tersarung. Membiarkan tahu ia memberi imej Ustazah yang kontra dengan perlakuannya. Dan Ustazah Syaima tahu yang ianya hanya menaikkan nafsu pemuda itu.
“Ahhh... Sedapnya batang kamu Leman... Ummphh...” Ustazah Syaima mengerang manja sambil mengucup bibir Leman perlahan. Kemudian punggung dibawa naik cukup sehingga ke leher batang Leman, kemudian dibawa turun kembali. Sengaja Ustazah Syaima bergerak perlahan, mahu Leman merasa nikmat setiap inci lubang pantat seorang wanita itu, dan dia sendiri ingin menikmati setiap inci dan timbul urat batang pelajarnya itu.
Leman mendengus. Membalas kucup Ustazah Syaima sambil merasa pantat wanita buat pertama kali. “Ummph... Srpphh... Ustazah... Sedapnya pantat u... Ustazah ni... Ahh...” Leman membalas pujian.
Ustazah Syaima senyum bangga sambil merasa tangan Leman meramas buah dadanya di bawah tudung labuh itu.
“Ahh... Bertuah isteri kamu nanti Leman... Ahh... Ada suami batang padat macam kamu ni...” puji Ustazah Syaima. Leman pula tersenyum bangga. Berharap yang dia tidak pancut cepat. Merasa kedua dua mereka semakin berahi, Ustazah Syaima melajukan sedikit dayungan. Ke atas, ke bawah. Kepala sesekali direhatkan ke bahu Leman sambil punggung mengawal ritma.
“Ahhh... Ahhh... Ummpphhh” Ustazah Syaima kemudian menolak dirinya kembali duduk. Tangan dibawa meraba pinggang dan perut Leman, sebelum senyum nakal menjadi amaran kepada Leman. Leman senyum bersedia.
Ustazah Syaima kemudian menggerakkan tubuhnya naik turun dari batang pemuda itu. Pantatnya mengemut ketat dengan setiap gerak. Dan tubuh Ustazah Syaima melentik lentik dengan setiap hentak yang dibawa hujung pantat ke kepala batang Leman itu.
“Urgh... Ustazahhh... Sedapnya... Ahh... L... Lagi sexy dari saya bayangkann... Ahh...” dengus Leman sambil terus meraba peha Ustazah Syaima yang berstoking paras peha itu.
“Ummphh... Awak bayangkan saya macam ni takk?” soal Ustazah Syaima sambil meramas kedua dua buah dadanya sambil menunggang batang Leman itu laju. Sesekali melentik mengenakan kepala batang Leman ke G-spotnya.
Leman menggeleng. “Ahhh... Ni lagi hott... Ummphh!! Umpph!!” Leman mendengus kesedapan. Melihat mata Leman, Ustazah Syaima menunduk sedikit dan benar sangkaannya. Terus tangan Leman menangkap buah dada Ustazah Syaima lalu diramas geram kedua duanya.
“Ohhh... Yess... Ummphh!!” Ustazah Syaima semakin hampir. Kedua dua tangannya menongkat di kiri dan kanan tubuh Leman sambil punggung menggerak dan menggelek laju. Dengan sensasi jemari Leman yang rakus meramas di bawah tudung labuh, Ustazah Syaima memejam mata rapat.
Wajahnya berkerut. Bibirnya terbuka sedikit. Sikit lagi... sikit lagi... Pap!! Papp!! Pap!! Pap!!
“Ahhhhh Leman!! Leman!!!” Ustazah Syaima tersentak sebelum mula klimaks. Air pantatnya merembes ke batang Leman. Tubuhnya terhenti gerak dek klimaks itu. Mujurlah Leman menyambung gerak. Didayung batangnya dari bawah menyambung klimaks Ustazah Syaima.
Mata Ustazah Syaima membulat terkejut dengan gerak anak teruna itu. Lalu mengemut ketat memerah dirinya sendiri klimaks sepuasnya.
“Ummphhh... Ahhh... Leman... Ahh....” Ustazah Syaima mengejar nafas. Mata perlahan dibuka melihat Leman tersenyum bangga. Mungkin bangga berjaya membuatkan pensyarahnya klimaks begitu sekali. Ustazah Syaima senyum di balik wajah kepuasan itu. Tubuh dibawa bangun dan batang Leman dibawa keluar.
Namun setelah sahaja dibawa keluar, Leman tiba tiba mendengus kuat dan...
“Ustazah!! Umpphh!! Damnn!!” dengus Leman kecewa sambil batangnya memancut mancutkan air maninya ke atas. Mendarat ke peha Ustazah Syaima yang senyum sambil terus menyambut mengurut batang Leman itu.
“Ummm... Banyaknya awak pancut ni... Pagi tadi pun banyak... Ummphh...” puji Ustazah Syaima. Leman mendengus kecewa.
“S... Sorry Ustazah... S... Saya tak tahan lama... S... Saya sempat tahan untuk tak pancut dalam Ustazah je... Urmphh...” Dengus Leman segan. Ustazah Syaima senyum sambil terus mengurut batang pelajarnya itu.
“Ehe... Takpe Leman... Suami saya dulu pun mula mula, tak tahan lama... Tapi lepas lama lama sikit, boleh tu. Lagipun awak dah buat saya klimaks kan. Hehe” pujuk Ustazah Syaima. Walau dia tahu bagi perempuan, satu klimaks sangat tidak memadai
Leman senyum lega. Masih tidak percaya apa ayang baru berlaku.
“Umm... Saya basuh kejap ya?” Ustazah Syaima menolak dirinya bangun dari katil lalu menghala ke bilik air. Meninggalkan Leman yang menatap setiap goyang punggung Ustazah Syaima yang hampir separuh berbalut panties tadi.
Tertanya tanya jika ini kali pertama dan kali terakhir dia dapat melihat daging punggung Ustazah Syaima tanpa lapik itu.
*********
Kereta Ustazah Syaima diberhentikan di simpang kolej Leman. Sengaja sedikit jauh supaya tidak menjmbulkan rasa syak oleh pelajar yang lain. Leman senyum. “Terima kasih, Ustazah... Sebab realisasikan fantasi saya... Saya janji saya akan fokus mulai esok”
Ustazah Syaima mengangguk. “Baguslah macam tu... Nanti saya akan tanya awak soalan lebih sedikit” usik Ustazah Syaima membuatkan Leman senyum sedikit risau.
“Urm... Ustazah... Maaf kalau saya tanya... Tapi apa yang kita buat tadi tu, one off atau... Erm... Ada lagi?”
Ustazah Syaima menggigit bibir bawah. “Hmm... Kalau awak rasa awak dah start tak boleh fokus... Awak bagitau. Boleh?” laju Leman mengangguk. “Okay! Terima kasih Ustazah. Jumpa dalam kelas nanti” kata Leman sambil membuka pintu kereta lalu menapak keluar dengan senyum puas.
Ustazah Syaima juga senyum puas. Walau tak sepuas bersama Fadzril, Azmir mahupun suaminya, namun entah mengapa dia yakin yang Leman akan bertabah baik nanti. Ustazah Syaima menggeleng malu dengan dirinya sendiri.
Dia yang dahulu jijk dengan perangai jiran jirannya, kini menjadi salah seorang dari mereka.
Kereta dibawa pandu pulang ke rumah, sesampai di rumah, telah tersedia spaghetti carbonara yang Ustazah Syaima yakin dimasak Syazana menggunakan sos prego yang dibeli tempoh hari. Sepinggan cukup untuknya. Pasti si suami dan Syazana dah makan tadi.
3K notes
·
View notes
Text
MPM Honda Jatim Borong Perhargaan di Festival Vokasi Satu Hati 2025, Terbaik !
motogokil.com – Assalamu’alaikum wa rochmatullohi wa barokatuh, semoga kita semua selamat di perjalanan sampai ke tujuan. PT Mitra Pinasthika Mulia (MPM Honda Jatim) kembali menunjukkan komitmennya dalam pembinaan pendidikan vokasi dengan meraih beberapa penghargaan dalam ajang Festival Vokasi Satu Hati (FEVOSH) 2025 yang diadakan oleh PT Astra Honda Motor (AHM), diikuti oleh diikuti 26.917 siswa…
0 notes
Text

DOKTOR SWASTA PT 2
HARI KEDUA 5.30 PAGI
Jam menunjukkan pukul 5.30 pagi,Dr Hani masih lagi tidak kelihatan. Aku bergegas keluar dari bilik menuju ke arah kaunter jururawat.
"Ha kan dah beritahu, dia akan datang punya," terdengar suara Dr Hani dari kaunter jururawat. Jururawat yang berada di situ tertawa melihat kegusaran aku.
"Ye encik, nak apa ye," tanya seorang jururawat dengan nada mengejek.
"P..P..Perlu antibiotik isteri," jawab aku sambil tercungap-cungap
"Antibiotik isteri encik pukul 6 encik, ada lagi 30 minit encik," kata jururawat tersebut kepada ku.
"Tapi Dr Hani..." aku terhenti, Dr Hani tertawa bersama-sama jururawat yang lain.
"Ye apa yang saya boleh bantu encik," sapa Dr Hani sambil tersenyum sinis.
"Dr, tolonglah dr, tolonglah, antibiotik isteri saya," kata aku sambil merayu.
"Kan jururawat saya dah beritahu, dalam 30 minit lagi," kata Dr Hani sambil tersengih.
"Tapi kalau Dr tak puas, dr tak kan suntik ubat," kata aku dalam panik. Habis tertawa Dr Hani dan 4 jururawat di kaunter tersebut.
"Eh eh encik tuduh kami pulak, sebenarnya encik yang nak kan?" ejek Dr Hani. Aku berpeluh-peluh panik dan demi mendapatkan antibiotik untuk isteriku, aku mengangguk setuju.
"Tengok, menggatal sedangkan isteri dia tengah sakit," kata Dr Hani kepada jururawat.
"Encik buatlah apa yang encik nak buat," kata Dr Hani dengan sinis. Aku musykil dan tercegat berdiri di hadapan Dr Hani dan jururawatnya.
"Kalau encik nak buang masa, pergi buang masa dekat isteri encik tu," herdik seorang jururawat. Aku terus melutut di hadapan Dr Hani tanpa membuang masa. Tanganku bergetar-getar sambil membuka seluar Dr Hani.
"Waaah, saya tak pernah tengok lelaki sejijik tuan ni," kata seorang lagi jururawat sambil tertawa. Aku masih lagi berasa kaku dihadapan paha gebu Dr Hani. Dengan perlahan kepala ku menuju ke celah kangkang Dr Hani. Aku mula mencium paha Dr Hani berulang kali sebelum mula menjilat cipapnya.
Walaupun Dr Hani berpeluh, namun tubuhnya berbau wangi, cipap dan pahanya berbau harum seperti bau bedak. Aku terus menerus mula menjamah cipap Dr Hani. Jururawat yang menemani Dr Hani ada yang tertawa dan ada yang mula menghina ku dengan panggilan "lelaki miang" , "lelaki gatal", dan sebagainya manakaa Dr Hani pulak menikmati jamahan aku dengan merengek sambil tertawa.
Dari cipapnya yang kering sehingga ke cipapnya yang basah, aku terus menerus menjilat cipap Dr Hani. Dr Hani pulak makin menjerit keseronokan sambil diperhati jururawatnya. Aku tidaklah berhenti sehingga Dr Hani klimaks di muka ku. Aku terkepit diantara paha gebu Dr Hani ketika dia klimaks, air cipapnya memancut membasahi hampir separuh muka ku. Aku dapat merasakan makin Dr Hani memancut, makin kuat kepitannya, namun demi antibiotik isteriku, aku terpaksa menghadap sehinggalah isteriku sembuh.
Selepas memuaskan hati Dr Hani, aku disuruh pergi ke bilik dan aku nampak Dr Hani menyuntik ubat antibiotik buat isteriku. Aku berasa lega kerana akhirnya isteriku mendapat rawatan yang diperlukannya.
HARI KEDUA 11.00 PAGI
Tepat pada pukul 11 pagi, dua jururawat memasuki bilik, dan terus menutup dan mengunci pintu.
"Hi Encik, kali ni kami pula akan memberikan suntikan kepada isteri encik," kata salah seorang jururawat kepada ku. Aku mengangguk dengan perlahan.
"Encik datang sini sebentar," kata jururawat tersebut sambil berdiri berhampiran dengan kepala isteriku. Aku pun melangkah ke arah jururawat tersebut.
Sebaik sahaja aku dekat, terus jururawat tersebut mencekup dan mendakap aku. Bertubi-tubi aku dicium sehinggakan aku berasa sesak nafas disibukkan jururawat tersebut. Jururawat kedua pulak terus memeluk ku dari belakang dan menanggalkan seluar aku.
Aku diapit oleh kedua-dua jururawat tersebut, satu terus menerus menciumku dan satu lagi mula melancapkan batang aku sambil mencium leher dan telinga ku.
"Tengok ni, depan isteri dia yang sakit pun dia dah tegang," kata jururawat kedua sambil melajukan lancapannya. Jururawat pertama hanya tersenyum sambil melihat rengekan aku dilancap.
"Eh tengoklah dia dah terpancut, jijiknya dia," kata jururawat kedua apabila aku terpancut. Air mani aku meleleh membasahi paha jururawat pertama. Jururawat pertama hanya tersengih melihatku lalu mula mengapit batang aku menggunakan pahanya.
Paha jururawat pertama berasa sungguh gebu dan kenyal. Selepas batangku diapit kedua-dua pahanya, jururawat pertama mula bergerak kehadapan belakang, batangku dilancap oleh pahanya. Jururawat kedua pulak meneruskan pelukan dan ciumannya. Habis berliur leher, muka dan telinga ku dicium, dijilat jururawat pertama dan kedua.
Aku dipaksa untuk memancut ke paha jururawat pertama sepanjang sejam tersebut, dan aku hanya mampu memancut dalam dua kali lagi sebelum penat keletihan. Aku bernasib baik kerana tepat sahaja aku habis memancut, jam menunjukkan sudah pukul 12 tengah hari. Kedua-dua jururawat tersebut mentertawakan aku dan menghina ku kerana aku mampu memancut dihadapan isteriku yang masih sakit. Aku berasa teramat sedih dikepit dalam keadaan sebegini namun niat aku adalah untuk menyelamatkan isteriku dan aku terpaksa menghadapnya.
HARI KEDUA 5 PETANG
"Hi Encik, saya harap jururawat saya dapat memberi layanan terbaik kepada encik," kata Dr Hani sambil melangkah masuk bilik dan mengunci pintu. Mukanya tersenyum sinis melihatku.
"Seperti biasa Encik, tolong tanggalkan seluar dan pakai seluar dalam ini," katanya dengan nada ayu. Diberinya sehelai seluar dalam wanita yang aku kenal. Seluar dalam hitam separa telus yang aku amat tahu siapa tuannya.
"Encik, kenapa tak pakai lagi seluar dalam tu, tak rindu isteri encik ke?" kata Dr Hani memerli aku. Aku masih tercengang tapi aku terlihat akan suntikan antibiotik di tangan Dr Hani dan terpaksa memakai seluar dalam milik isteriku.
"Baring atas lantai sekarang," arah Dr Hani. Aku pun akur dan membaringkan diriku. Dr Hani menanggalkan kasut dan stokin kaki kanannya dan mula melancap batang aku menggunakan kakinya.
"Sedap tak encik, rasa tak macam cipap isteri encik?" Dr Hani memerli ku. Batangku semakin mengeras akibat kain lembut seluar dalam isteriku dan lancapan kaki Dr Hani.
"Sedap la tu, batang Encik dah memacak macam bendera dah," Dr Hani tertawa sambil melajukan lancapannya.
"Agak-agak isteri encik pandai tunggang batang encik tak? Rugi kalau tak reti tunggang batang macam encik ni," sambung Dr Hani. Kaki Dr Hani menggasak batangku dengan laju sehinggalah aku memancut. Air mani ku membasahi seluar dalam isteriku.
"Awwww, kita beri seluar ni dekat isteri encik ye, mesti dia pun rindu encik," kata Dr Hani dengan penuh sinis sambil menanggalkan seluar dalam isteriku dari ku. Batangku masih lagi berdenyut-denyut semasa seluar dalam ditanggalkan. Dengan selambanya Dr Hani memakaikan seluar dalam tersebut kepada isteriku dan meninggalkan ku dalam keadaan terkejut dan jijik.
HARI KEDUA 11 MALAM
Tepat pada pukul 11 malam, beberapa jururawat masuk dan membawa sebuah lagi katil pesakit. Katil itu diletakkan tepat disebelah isteriku.
"Malam ni encik kena kerja keras sikit ye, makan ubat ni," kata Dr Hani sambil memberikan dua biji ubat penguat kepada ku. Dengan segera aku menelan ubat tersebut.
Beberapa minit kemudian, kesemua jururawat masuk dan mula menolak ku di atas katil pesakit dan mula menanggalkan pakaian ku. Aku tidak melawan, malah membiarkan sahaja mereka mengikut hawa nafsu mereka.
Aku dibogelkan dengan begitu cepat dan batangku mula digunakan oleh Dr Hani dan jururawat-jururawatnya. Setiap seorang mengambil peluang menunggangku sehingga mereka puas. Batangku pulak mula berasa sakit akibat terlalu aktif dalam memenuhi nafsu Dr Hani dan jururawatnya. Berjam-jam mereka menunggang ku sehingga aku tidak terkira berapa lama,berkali-kali aku memancut sehingga keseluruhan badan ku berasa letih dan sakit. Dan selepas habis menggunakan ku, mereka beredar begitu sahaja dan meninggalkan ku dalam keadaan terbogel dan sakit disebelah isteriku.
#hot malay#lucah melayu#malay hijab#malaygirl#melayu sedap#malaysia#melayuboleh#melayucantik#melayugersang#melayumantap#malay#tudung bogel#minah melayu#melayu hot#melayu lancap#melayu tudung#melayubogel#melayunakal#melayusundal#modal melayu#modallancap#modalpancut#tudung lancap#lancap#tudung melayu#tudung lucah#tudung hot#tudung mantap#bahanlancap#janda gersang
2K notes
·
View notes
Text
Ratusan Tenaga Ajar dan Siswa Siap Jadi Terbaik Wakili Jakarta - Tangerang di Festival Vokasi Satu Hati 2025!
TerasBiker.com – Seleksi peserta Festival Vokasi Satu Hati 2025 regional Jakarta – Tangerang dimulai, siswa dan tenaga ajar dari 56 SMK Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TSM) binaan Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta – Tangerang, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) mempersiapkan diri untuk jadi yang terbaik. Continue reading Ratusan Tenaga Ajar dan Siswa Siap Jadi Terbaik Wakili Jakarta – Tangerang…
0 notes
Text
Iman kepada Takdir
Kamu lagi resah nggak sama masa depanmu sendiri? Bingung sebenarnya nanti akan seperti apa, sehingga sekarang hati dan pikiran diliputi sama kekhawatiran dan ketakutan akan hari esok. Apakah akan menikah dengan psangan yang baik? Atau bahkan, apakah akan menikah? Apakah nanti bisa punya rezeki buat beli rumah, bayar anak sekolah? Nanti kerja jadi apa, sesuai passion apa enggak? Dan semua pertanyaan yang muncul secara sekilas di kepala.
Dewasa ini semakin sadar, karena beriman kepada Takdir Allah itu ternyata nggak mudah sama sekali. Dulu waktu kecil, aku bertanya-tanya kenapa harus ada iman kepada takdir?
Kini setelah dewasa dengan segala shick-shack-shock nya baru tersadar dan tertampar. Hidup ini ternyata memang rumus dasarnya adalah uncertainty kecuali beberapa hal yang udah dijamin sama Allah. Dan kita sebagai manusia selalu ingin bisa mengendalikan sesuatu, bahkan kalau bisa mengendalikan masa depan sendiri. Sayangnya tidak.
Untuk bisa memahami dan meresapi dengan bersungguh-sungguh bahwa ini adalah takdir yang terbaik juga tidak mudah. Sama sekali bukan hal yang mudah. Kita menjalaninya tertatih-tatih, menangis dalam sunyi, susah tidur, susah makan. Bagaimana caranya melihat itu sebagai takdir terbaik? Jawabannya cuma satu, iman. Lihatlah dengan keimanan.
404 notes
·
View notes
Text
TunangKu
aku kenal ngan tunang aku fajrina melalui ig. kita orang biasa berkenalan biasa je memula tu. dah sebulan hari2 chat tah cam ner aku cakap aku suka kat dia. lama gak baru dia terima. kami terus bekenalan sehingga aku decide ajak bertunang. kitorg jumpa pon 3 kali je masa couple sebelom tunang. then masa bertunang ni lah kami boleh jumpa selalu. tu pon jarang jugak la. sbb kami bz kerja. kami tak pernahlah nak macam2 lah selama tunang ni. setakat pegang tangan salam cium tangan kiss dahi pp je. kdg aku sex chat main double meaning je. hahaha
pejam celik lagi 2 minggu kami akan bernikah. persiapan semua da hampir selesai. exicted mesti la. tp lately ni ina mcm lain sikit. makin nak nikah dia mcm takot pulak. aku cuba menyelami hati dia tanya apa masalah dia jadi mcm best lak excited dia tak macam selalu, dia jawab tak ada apa je. tp aku lelaki aku mesti syak sesuatu. aku push ina suruh bgtau share apa yg dia rasa dan alami smpai timbul rasa takot takot nak kawin. sehingga suatu pagi, di hari cuti umum, aku tengah tidur kat umah tetiba dia call aku ajak aku jumpa. tapi nak ajak pergi 1 tempat yg jauh sikit dr tempat selalu kitorg dating. aku pun oklah, bangun siap2. maklumlah nak jumpa tunang tersayang. aku sampai kat rumah dia lebih kurang kul 7.30 pagi. sampai jer terus dia masuk dalam kereta. kitorg pon gerak la pergi tempat yg ina maksud kan tu. kate nye ada hal keje sikit kt sana. so aku layan je la drive.
sambil kat dalam kereta tu ina membuka bicara terus cakap “abang, ina nak cakap sesuatu kat abg, tapi ina malu..’
aku tanya dia ‘kenaper..’
dia kata “ina tak tahu nak mula macam mana, malu nak cakap..”
aku kata “ish…dah nak jadi bini minggu depan..apa lagi malu.. jujur je cerita kt abg..”
dia jawab “takpe lah nanti sampai sana ina cerita..setel hal keje dulu”
aku diam dengan seribu persoalan di kepala.
btw kitorg pergi ke sebuah hotel 5star. tunang aku ckp ade jumpa client dia last minit pukul 10 appoiment utk deal pasal company nya. Jd bos suruh tunang aku pergi. sampai sana aku asist saja tunang aku sewaktu meeting diorg. 1 jam berlalu meeting habis. aku join hi-tea dgn semua client tunang aku. setel semua majlis, ina terus tarik aku naik lift hotel menuju ke satu bilik. aku ikut saja la. malas nak byk tanya. sampai depan pintu bilik ina keluarkan acess card pintu dan masuk. aku pon macam pelik la. bile plak tunang aku cek in sini. rupenye mmg company bg bajet utk stay sini sbb jauh dr opis. jadi ini first time kitorg beduaan dlm sebuah bilik. aku tetap cool mcm biasa sbb aku paham kerjanya tunang aku ni mcm mana. aku duduk di sofa sambil buka tv siaran sukan.
tiba tiba tunang aku dtg duduk sebelah aku. aku dgn selamba terus merangkul leher ina sambil usap kepala nya.
“Ina ok sayang?” tanya aku
ina terus memandang muka aku “give me hug abg” sambil mendepakan tangan nya
aku terus memeluk tunang aku. macam ade karen dlm badan ni terasa sesuatu aneh yg mengalir dlm badan kami. kami berpelukan mcm da lama tak jumpa. aku pegang muka tunang aku “sayang are u okay??” “Kenapa ni..?” “Apa tak kene..?” soal aku bertubi tubi.
ina melepaskan pelukan.. “abg mggu depan kite da jadi suami isteri kan, tapi ina takut” jawab ina
“apa yg ina takut kan? Abg ade je ni tak lari..”
“ina takut tak dapat tunaikan tggungjawab sbgai isteri” sambung ina
“Apa maksud ina?” soalku
Tunang aku diam je sambil memegang tangan aku ramas ramas jari aku.
“last aritu kite jumpa ina tertengok hp abg..tp abg jgn marah ye. ina tengok dlm hp abg byk vid sex.. ina tau abg mesti ghairah tgok vid tu.. tp ina tak reti nak layan abg mcm tu nanti..tu yg ina takot nk kawin dgn abg, takot ina tak leh layan suami mcm abg ingin kan.. ina tak pernah buat sex tak pernah pon mcm tu” jawab ina panjang lebar sambil tunduk malu.
aku diam terkedu dgn jawapan tunang aku..dlm hati aku adeh kantoi pulak. mcm mana nak jawab ni. haha. tp aku rileks chill je. aku tau tunang mmg bdk baik. aku pegang muka ina dongakkan tengok muka aku “syg.. abg tau tu.. abg tak kisah la..itu kan nanti abg leh ajar syg..kenapa nk takut sgt, kawin bukan sehari syg..byk masa kita nk buat tu semua nanti” jawab aku cuba menenangkan tunang aku. tunang aku terus mcm terkam peluk aku sampai aku nk terjatuh dr sofa yg kami duduk tu. aku merangkul erat tunang aku terus memusingkan tunang aku yg baring di sofa. kini kedudukan kami baring mengiring menghadap muka masing2. Lengan aku di bawah leher ina sambil mengusap kepala ina yg masih bertudung dan lengkap berbaju kemeja serta seluar. aku usap pipi ina yg kemerahan di depan muka aku. Tunang aku mula tersenyum sedikit. aku dekat kan lg muka aku pd ina, sekelip mata ina terus sekilas mencium bibir aku. lagi laju ina drpd aku. Haha
“ina pandai kiss mulut?” Soal aku berbisik
“Abg ajar la ina sekarang ni..da depan mata abg ni..” jawab ina cuba nk try aku
terus aku lekapkan mlut aku pd mulut ina. ina terus kemaskan pelukan nya pd aku dan cuba melayan bibir aku. maklum la org first time bercium mulut jd kekok la. aku cube membuka mulut ina sedikit mggunakan lidah. Ina mula memberi respon lidah nya sekali. kami mula bermain sup lidah bersama. ina memejam mata seolah hanyut juga dgn permainan mulut ini.
sambil cium mulut tangan aku mula meraba badan tunang aku sehingga la terkena pada buah dada nya yg masih bersarung. Agak keras dan besar juga klu di pegang dr luar. ina hanya melenggokkan bdan saja bila aku pegang buah dada nya. da sedap la tu. haha.
tiba tiba tunang ku melepaskan mulut. “Abg..ina panas lah..ekon tak sejuk ke?” Soal ina tiba tiba.
aku terus bgun dr sofa dan pergi ke remote ekon ejas bg kuat semua kipas dan suhu. seketika itu ina bangun dtg pd aku terus memeluk aku. aku yg dah dah stim dr td benjolan di seluar aku agk jelas. ina memeluk aku dr dpn boleh rasa benjolan btg aku. tp ina menekan nekan lg di tubuhnya. sedang berpelukan aku bisik di telinga ina “can i see u freehair..?” ina tengok muka aku melepaskan pelukan nya lalu ke meja cermin di bilik itu. aku mengekori ina dr belakang lalu memeluk ina dr belakang sedang ina mnghadap cermin utk membuka pin pin yg ade di tudung nya. sambil pelok aku cium cium pipi tunang aku. tunang aku suka di perlakukan sebegitu. Sdg ina melepaskan tudung ina besuara “nak tengok badan abg boleh?” aku tanpa sepatah kata terus buka baju aku letak kan di penyidai almari. ina melihat aku tanpa berkelip mata nya. aku kembali memeluk ina dari belakang yg kini sudah tidak bertudung. Tgn aku di perut ina. aku mencium cium leher ina yg jinjang tu sambil bebisik memuji ina “cantiknye bakal isteri abg ni freehair” ina tersipu malu. Tunang aku pusing mengadap aku dan pelok erat aku. ina mencium badan aku menghirup bau badan aku yg wangi dgn perfume yg dia hadiahkan pd aku. Tgn aku terus melekap di punggung ina. Meramas ramas punggung ina. ina makin menonggekkan punggung nya utk aku ramas. kami bepelukan sambil berdiri. Berpusing pusing sperti menari di dlm bilik super deluxe yg besar itu. Tunang aku mula seronok sudah tiada rasa takut dan sedih mcm td.
aku bawa ina ke katil membaringkan ina ke atas katil dengan cermat. Tunang ku hanya tersenyum saja. Lalu aku baring mencium leher ina. Ina mendesah .. “urmmm abgg bestnye mcm ni..” mulut aku terus ke mulut ina terus tarik peluk erat aku dan mula mengulum bibir aku. aku pun teruslah merengkuh tengkuknya. lama betul kitaorang kiss sampai sesak nafas aku kena sedut. ina mula dapat rentak bercium mulut bermain lidah sampai kena gigit bibir aku nak bernapas pun susah. asyik kena sedut jer. ina da mula stim menikmati langsung tak belas kasihan dia terus tarik muka aku dan terus menyedut bibir aku. lebih kurang 10 minit kami bercium bermain sup lidah. sampai tunang aku dah tak perasaan semua butang baju kemeja dia aku dah buka. aku perasan ina pakai bra warna peach. Tunang aku behenti kiss aku dan merenung tajam mata aku sedang aku usap perut nya. Tunang aku lepaskan pelukan “abg..bukaklah baju syg ni nanti renyuk abg” dgn lemah gemalai suara ina. aku dgn semangat mula buka baju tunang aku yg da sedia terbuka tu. lepas buka baju tunang aku .. fuh tersembol lah buah dada tunang aku. besar. selama ni aku tengok dr luar baju je bentuk tetek. tadi pon dpt tekop je. sekarang real tetek tunang aku depan mata aku hanya pakai bra 38 cup B lagi tu. fuh mencanak btg aku dr td keras jd makin keras. dgn badan yg kuning langsat. kurus. fuh mmg body idaman lelaki la tunang aku ni. Aku diam seketika melihat permandangan indah depan mata aku ni. tunang aku tersipu malu smbil cuba menutup dada nya.
aku pon saja usik tunang aku “ni seluar nak buka tak.. renyuk nanti tak cantik dah nak pakai…hehehe” usik aku pd tunang kesayanngan aku ni.
“abg nakal ea abg…” jawab ina tersengih sengih malu
“abg nk buka ke? buka dulu seluar abg tu..” sambung tunang aku.
dengan pantas aku berdiri atas katil depan tunang aku yg sedang baring tu aku buka seluar slack aku. hanya tinggal spender renoma aku je dgn bonjolan btg aku yg mengeras dari. rasa lega sikit dpt lepaskan seluar. seksa dr td tersepit.
“wauaa abg .. sexi la abg pakai spender tu.cantik la abg..” seloroh ina tunang aku.
“tu yg benjol tu ok ke tu.. sakit ke tu..hehehe” sambung ina terkekeh gelak.
aku terus duduk di kaki ina cuba membukak seluar ina.
“abg..tak nak sampai lebih ye..minggu depan je lagi kita nikah. Abg paham kan?..” ina cuba mengingatkan aku batas kami.
“harini je syg bg abg mcm ni semua…” sambung ina sambil bekerjasama membuka seluar dia. Aku hanya tersenyum saja.
Kini sekujur tubuh hanya bra dan panty 1 set peach color terbaring depan aku. Keindahan bukit bukau yg mempersona di selangi tundun yg menarik nafsu serakah tanpa sedikit bulu pon terdapat. sangat menguji nafsu kejantanan. Tp ini semua dugaan syaiton saja. Hahahah.. Aku terus naik ke atas badan tunang aku, ina terus memeluk aku. Aku mulakan semula permainan dari awal mencium dahi ke pipi lalu ke mulut ina. Kehangatan badan kami besatu. Ina mula selesa dgn kehadiran bdn aku di atas nya. kaki ina mula memeluk pinggang aku. tangan aku mencari kancing bra cuba melepaskan kancing bra. Aku mula ke leher ina, ina mula mendengus. tangan aku menyelinap ke tetek ina. bra saiz 38B aku lepaskan. Ina hanya merelakan saja permainan mulut dan tgan aku. mulut aku semakin turun ke bawah. aku ingin rasa nikmat tetek tunang aku ni. aku pandang ina dan minta izin “abg nak isap tetek sayang ye” ina hanya senyum sambil usap kepala aku. aku terus jer peluk pinggang ina dan start mengulum puting ina. aku ni memang pakar bab menyedut tetek ni. pengalaman ngn awek lama dulu ada. Hahaha. aku gomol habis sampai terangkat badan ina kene sedut puting tetek. sekitar tompok coklat puting tunang aku dah basah ngan air liur aku dah. ina mengerang mcm kene rasuk dah. agaknya sedap dan stim sangat. lama aku kerjakan tetek ina hampir 10 minit jugak. Keliling tetek ina penuh love bite aku buat. Tunang aku tak marah sbb kat tetek takde sapa nampak. aku sorang je nampak. huhuhu. aku ni kalau nyonyot memang tak lepas la. lagi dapat tetek mcm tunang aku ni. macam nak telan
terus. kadang aku buat lembut2 antara menyentuh dengan tidak hisapan antara lidah dah sesekali menggigit puting. sesekali aku leret kan jari aku lalu di lurah pepek ina. terasa basah kuyup panty tunang aku. aku tekan biji ina dr luar panty. saja nk bg ina lebih stimm. tp tunang aku punya mengerang bila aku tekan biji dia “uurgghhh..sedap nyeeeeeee
bang..aaarggghhh…ermmmmm…abggg..” lagi stim kalau aku dgr ina ngerang.
Aku masih menjaga batas. kalau boleh tak sampai terlanjur hari ini. cukup geli geli macam ni sampai tunang aku pancut. aku terus kan permainan tetek ina. sebelah tangan aku menggentel habis puting ina ni. aku genggam kedua2 buah dada ina dan benamkan muka aku sambil menjilat kat celah2 lurah tu. kejap aku gigt buat bite. pastu mula menjilat pulak dah nipple ina. lepas aku pun lenguh menjamah tetek ina ni sambil membongkok cam tu. aku mulakan balik mencari mulut tunang aku. kami terus kami bercium dengan penuh keghairahan. ina semakin tak keruan bila da kena mcm tu. “Abg sedap nya abg..bestnye dapat mcm ni abg..kenapa abg tak ajar syg dlu abg…” desah ina yg da semakin di luar kawalan.
sambil kiss mulutt aku saja gesel kan batang aku pd painties ina yg da mmg sedia terkangkang bila aku naik ats ina. ina mula mengerakkan punggungnya ke atas ke bawah bila aku tekan tekan btg aku di tundun nya. ina mengerang halus di telinga aku “abg sedapnya gesel btg abg ni.. sdp abg.. ahhhh ermmm..”
aku yg dengar ni makin tak tahan di buat nye.. “sedapkan syg..da basah panty syg ni.. lg sedap dpt gesel direct ni sygg..ermmm..” aku cuba memancing tunang ku utk buka panty.
“Ahhh bang bestnye..abg buka spender abg je dlu..” balas ina yg semakin sedap di gesel kelentitnya.
Aku pun buka spender aku. kini aku bogel sepenuhnya, tunang ku masih lg berpanty yg sudah basah. ina tgh melenggokkan punggungnya ke atas ke bawah utk menikmati geselan dr btg aku. aku masih belom sentuh pepek tunang aku dgn jari mahupun lidah aku. sebab aku nk simpan utk mlm pertama. nanti kalau keluar semua skill arini , mlm pertama dah takde skill la nk main. hahah.
Aku turun ke tetek ina isap puting ina. ina menikmati lidah aku di puting nya. sambil tgn aku mula menarik panty ina keluar dr posisi nya yg menutup keindahan mutiara berahi. ina seolah paham tindakan aku memberi sedikit kerjasama melepaskan panty nya. Kini kami bedua sudah tiada sehelai pakaian pon pd bdn. bebogel menikmati nafsu kami. aku memegang kedua kaki ina. aku kuak kan sedikit.
ina bangun besuara “abggg dah janjikan tak lebih.. abg nak buat apa ni abg….?”
“abg nak tengok dara sayang utk minggu depan” jawab ku tegas
ina diam dan baring semula. tiba tiba ina terus menguakkan kaki nya seluas luas nya. ina terkangkang luas di depan aku utk memperlihatkan keindahan mutiara indah nya di pagari dara. jelas aku lihat selaput dara putih nya di dlm lobang nikmat yg bakal aku dpt minggu dpn selepas begelar suami yg sah. aku puas hati. aku bangun dan senyum pd tunang aku. ina juga senyum melebar. Aku terus memegang kaki ina yg sedang trkangkang. Menjilat kaki nya dr tumit hingga ke paha beselang seli kiri kanan. mengigil gigil ina menahan asakan lidah aku sambil merengek “abg..syg tak tahan ni.. sedap nye..geli abg..ahhh…abg…” rengek ina sekejap sdap sekejap geli. aku hanya tersenyum pd ina. aku kembali naik atas ina sambil merapat kan kedua kaki ini. risau jugak aku klu terjolok kang. btg tgh keras.pepek da basah.kompom boleh tegelincir masuk nanti. Hahah.
Kami sambung becium mulut. aku perasan ina tunang ku ini cepat basah pepek nya. kompom subur ni. silap silap esok bunting pelamin kang. hahaha. dlm keghairahan kami, aku selit batang aku di paha ina. ina seolah paham, memberi ruang sedikit utk btg aku. Btg aku semakin dekt dgn pepek ina. Ina masih mengepit kaki nya.
“abg nak masukkan ke..?” soal ina cuak
“tak lah nak gesel mcm td.. syg nak.?”
“nakkk abg tadi sedap sgt..abg ajar syg ye..tp jgn smpai masuk tau abg..” ina membalas ku.
aku mula mengesel btg ku di pepek ina dgn kaki ina kepit rapat. pepek ina semakin basah membuatkan kami sangat menikmati. btg di rapat kan ke pepek sehingga kene pd biji kelentit ina. Ina seolah2 di rasuk kesedapan bila biji nya di gesel btg aku. (sapa pernah cuba cara ni tau lah nikmat nya) aku mencari keselesaan utk kami bedua menikmati. ina semakin tak keruan. nampak gaya ina boleh pancut dgn permainan ini.
aku bisik pd ina “kita pancut sama sama untuk first time kita ni nak..?”
ina terus merangkul leher aku “cepat abg..syang nak cum ni..laju lagi abg..ahhhh…ahhhh..”
aku terus laju kan lg geselan aku..ina semakin basah. air pantat ina memang banyak masa ni. Dlm hati aku rugi nya tak jilat pepek ina.
ina terus berbunyi “urrghh arrghhhh sedap bang…..emmm lagi bang..ahhh….”
aku terus jer laju mendayung btg yg terselit di pepek tunang aku.. turun naik..turun naik btg aku di biji kelentit tunang aku ina.
ina kaku seketika terjentat jentat badan ina melepaskan air nikmat berahi dia yg pertama kali. aku tengok ina mcm dah puas. batang aku kena kepit lagi kuat di pepek ina. Aku pon cakap “syg abg nak pancut sayang..” terus ina kangkang . Aku capai btg aku lancapkan sikit di biji kelentit dan depan lobang pepek tunang aku. bila da nak pancut, aku pancut kat dada ina. terpancut pancut air aku kt badan ina. habis berlendir2 dada ina degan air mani aku yg byk juga aku kira. sampai terpecik sedikit di muka tunang ku yg cantik tu. ina hanya menerima saja air air mani tu di badan nye sambil tersenyum. sambil lap air mani aku terkena di muka ina, ina mencium bau air mani dan menjilat sedikit air mani aku utk rasa bagaimana rasa air mani lelaki.
“sedap syg?” soal ku
“Ermm not bad air abg..mcm berlemak..haha” jawab ina sambil ketawa dan menjilat jilat jari nya yg ada air mani aku.
aku mengambil tuala hotel lap kan badan ina yg penuh air mani aku tu. kemudian aku baring sebelah tunang kesayangan aku ni. sambil merangkul leher ina utk rapat dengan aku. aku mencium dahi ina sambil mengucapkan terima kasih untuk nikmat hari ini. Ina terus naik atas aku dan mencium mulut aku.
“thanks juga kat abg ajar syg sex harini..tak sangka rupenye best main sex ni..” jawab ina sambil mencium mulut aku dan dahi aku. Aku memeluk ina erat sambil meramas bontot ina. Sekejap je ina lena di dada aku. Mungkin penat sangat air da keluar byk td. aku baring kan tunang aku di sebelah aku. keadaan bilik baru terasa sejuk lalu aku selimut kan ina. ina terus memeluk aku dan aku tidur dengan ina dlm keadaan bogel. Inilah pertama kali kami yg belom halal sewaktu itu. semua nya punca dari tunang aku yg takot tak mampu layan aku di ranjang halal. apa pon skarang dah halal jadi bini aku. ina memang hebat di atas katil. betul la perempuan baik ni bila da dapat batang lain macam giler nya. pantang tersentuh kompom oN. habis semua dlm video sex tu dia nak cuba. atas alasan nak bg aku puas. good wife betol. seminggu kitorg cuti kawin. hari kedua jd suami isteri kitorg terus pergi honeymoon. cari hotel yg private 5star ade private pool dlm bilik. 4 hari tak keluar bilik. 24 jam main je. ats katil. tepi katil. dlm pool. tepi pool. makan minum semua order hantar dlm bilik. lain mcm penangan ina punye nafsu. Dah 5 bulan kami jd suami isteri. ina mengandung dah pun. hahah. tp dlm mabuk mengandung dan tak larat tu (org mengandung je tahu) masih lagi nak kangkang untuk aku. sbb tak nak aku melancap. Aku je tak sampai hati nk balun bini aku ni. heheh
So Sekian.. Thanks sudi baca.
554 notes
·
View notes
Text
Khofifah-Mahfud Oke, tapi Ketua Aliansi Madura Nasional Berharap Prabowo jadi Wakil Anies
SURABAYA | KBA – Nama-nama bakal calon wakil presiden yang dinilai tepat untuk menjadi pendamping bakal calon presiden usungan Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan terus bermunculan. Setelah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, kini muncul nama Menko Polhukam Mahfud MD. Bagi Ketua Umum Aliansi Madura Nasional (AMAN) Satu Hati, H. Suli, kedua tokoh tersebut cocok untuk menjadi…

View On WordPress
0 notes